Tim Penggerak PKK Pusat Berupaya Tingkatkan Kapasitas Kader Daerah Melalui Pelatihan
Pelatihan dan peningkatan kapasitas kader PKK dibutuhkan untuk menyelesaikan sejumlah permasalahan yang tengah dihadapi keluarga Indonesia.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK), Tri Tito Karnavian mengatakan pelatihan dan peningkatan kapasitas kader PKK dibutuhkan untuk menyelesaikan sejumlah permasalahan yang tengah dihadapi keluarga Indonesia.
Di antaranya percepatan atau penanggulangan stunting, peningkatan kesehatan ibu dan anak, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk pencegahan dan penanganan Covid-19, serta siaga kebakaran dan kecelakaan dalam rumah tangga.
"Ada sembilan kriteria Pilot Project yang dapat disesuaikan dengan situasi, kondisi, serta permasalahan yang dihadapi, sehingga setiap daerah memiliki peluang dan potensi yang besar untuk dapat menyelesaikan permasalahan di wilayahnya masing masing," kata Tri dalam keterangan persnya, Jumat (5/11/2021).
Oleh karena itu menurutnya TP-PKK menggelar kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengurus Pokja IV TP PKK, Kelompok PKK dan Kader PKK Dalam Rangka Gerakan PKK Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana di Provinsi Sulawesi Tengah pada Selasa lalu.
Baca juga: Tim Penggerak PKK Akan Buat Penyuluhan Soal Gizi Seimbang Sikapi Meningkatnya Angka Obesitas Anak
Untuk mendukung dan mensukseskan progam tersebut, Tri mengatakan pihaknya juga membagikan sejumlah bantuan kepada masyarakat di Sulawesi Tengah.
Di antaranya berupa 1.000 paket makanan sehat bergizi kepada masyarakat dalam upaya percepatan penurunan angka stunting dan juga bantuan alat pendukung pelatihan.
Tri berharap bantuan yang disalurkan menjadi penyemangat para kader untuk mensukseskan Gerakan Keluarga Sehat dan Tangguh Bencana sesuai dengan prioritas isu strategis nasional.
"Melalui pelatihan ini, saya mengimbau kepada Ketua TP-PKK Provinsi, Ketua TP-PKK Kabupaten/Kota di Sulawesi Tengah, serta Stakeholder terkait, agar dapat berkoordinasi dan konsolidasi dalam mendukung Gerakan PKK Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana di wilayahnya. Sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh keluarga di Provinsi Sulawesi Tengah," katanya.
Sementara itu, Ketua IV TP-PKK Pusat, Safriati Safrizal berharap kegiatan yang dilakukan oleh pihaknya secara berkala tersebut dapat mengoptimalisasi peran kader, individu, swasta dan masyarakat untuk bergerak bersama mewujudkan keluarga sehat yang tanggap dan tangguh dari berbagai macam bencana.
"Kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas dimaksud sebagai upaya memberikan pemahaman dan meningkatkan kemampuannya pengurus Pokja IV TP-PKK dan Kader PKK untuk mewujudkan kesehatan keluarga dan lingkungan dalam masyarakat yang disebabkan oleh permasalahan kesehatan yang buruk, lingkungan hidup yang rusak dan perencanaan sehat yang salah dalam masyarakat," ucap dia.
Safriati menegaskan, PKK Provinsi Sulawesi Selatan, memiliki peran strategis bersama pemerintah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
Baca juga: TP PKK Pusat Mengharapkan Kader PKK Aktif dalam Pencegahan Stunting
Khususnya yang menjadi fokus adalah prevalensi angka stunting yang masih tinggi. Selain berbagai permasalahan kesehatan keluarga dan kelestarian lingkungan hidup.
"Kegiatan ini sebagai upaya memberikan pemahaman dan meningkatkan kemampuannya pengurus Pokja IV TP-PKK, Kelompok PKK dan Kader PKK untuk mewujudkan kesehatan keluarga dan lingkungan dalam masyarakat yang disebabkan oleh permasalahan kesehatan yang buruk, lingkungan hidup yang rusak dan perencanaan sehat yang salah dalam masyarakat," ucap Safriati.
Karena itu, Safriati berharap adanya sinergitas dan kerjasama yang baik antara TP PKK pusat dan provinsi serta kabupaten/kota dalam pencegahan kasus stunting tersebut dengan membangun kesadaran pentingnya kesehatan Keluarga.
"Diharapkan kepada Kader PKK di Provinsi Sulawesi Tengah segera menindaklanjuti dengan menerapkan hasil pelatihan secara langsung agar masyarakat dapat berperan aktif dalam mewujudkan individu dan keluarga, sehingga mampu menolong dirinya sendiri secara mandiri untuk mengatasi permasalahan di bidang kesehatan, lingkungan dan perencanaan sehat," ujarnya.