Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kepala BNPT Sebut Tak Sedikit ASN di Indonesia Masuk Jaringan Terorisme: Perlu Kewaspadaan Dini

Boy Rafli Amar mengatakan, kelompok terorisme akan melakukan beragam upaya untuk dapat merekrut masyarakat masuk ke dalam jaringannya.

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Kepala BNPT Sebut Tak Sedikit ASN di Indonesia Masuk Jaringan Terorisme: Perlu Kewaspadaan Dini
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar mengatakan, kelompok terorisme akan melakukan beragam upaya untuk dapat merekrut masyarakat masuk ke dalam jaringannya.

Boy menyebut, kondisi tersebut jelas masih menjadi tantangan bangsa Indonesia sebab sangat bertentangan dengan nilai luhur dan ideologi negara.

Satu di antara beberapa jaringan terorisme tersebut yang aktif merekrut orang adalah Jamaah Islamiyah (JI).

Boy mengatakan JI hingga kini masih terus melakukan rekrutmen untuk kelompoknya.

"Bahkan menyelenggarakan kegiatan pendanaan untuk terorisme, mereka berusaha mengumpulkan dana dari masyarakat untuk mendukung aktivitas kegiatan terorisme mereka seperti memberangkatkan pihak-pihak tertentu untuk berangkat ke Suriah misalkan, itu adalah salah satu yang mereka lakukan," kata Amar dalam acara Power Breakfast radio Elshinta, Senin (8/11/2021) pagi.

Boy menyebut, dalam perekrutannya, jaringan terorisme JI itu kerap kali menargetkan masyarakat dari berbagai kalangan termasuk kalangan bawah.

Baca juga: Jaringan Teroris Jadikan Hasil Panen Kurma hingga Suntikan Donatur Tetap sebagai Modal Operasional

Berita Rekomendasi

Bahkan ironisnya, Mantan Kapolda Papua itu mengatakan, tidak sedikit pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) masuk sebagai anggota organisasi terlarang itu.

"Karena itu kita tidak ingin masyarakat kita menjadi korban seperti sekarang ini, karena mereka memang berusaha mencari jejaring nya sampai ke lapisan masyarakat bawah dan tidak sedikit mereka yang berlatarbelakang ASN," ucapnya.

Hanya saja, Boy Rafli Amar tidak menyebutkan secara detail jumlah pegawai ASN yang terpapar paham radikalisme tersebut.

Baca juga: Telusuri Dana Komplotan Teroris JI, BNPT Gandeng PPATK dan Densus 88 Polri

Pernyataan ini juga merujuk pada kasus penangkapan anggota terorisme JI di Lampung yang ternyata juga menjabat sebagai Kepala Sekolah Dasar Negeri dari Pemda Lampung.

Atas hal itu, kata Jenderal Polisi bintang tiga tersebut, sangat diperlukan pemahaman atau edukasi tentang pertentangan terhadap narasi-narasi radikal sedari dini.

Sebab jika tidak, maka bukan tidak mungkin nantinya dikhawatirkan ribuan masyarakat akan dengan sangat mudah tergabung dalam jaringan menyesatkan itu.

Baca juga: Yayasan Teroris Jamaah Islamiah LAZ ABA Punya 13 Cabang di Indonesia, Ribuan Kotak Amal Disita

"Ini tentu memerlukan semacam kewaspadaan dini bagi kita semuanya, jadi (khawatirnya) tanpa terasa nanti semua ribuan kita bisa ikut sepakat dengan apa diusung oleh paham ideologi terorisme ini," katanya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas