Vaksin Booster Dijadwalkan Dimulai Tahun 2022, Prioritas Utama untuk Para Lansia
Pada bulan Desember 2021, diperkirakan masyarakat yang telah divaksin dosis kedua telah 59 persen.
Penulis: Reza Deni
Editor: Dewi Agustina
Pemberian vaksin booster Covid-19 bagi masyarakat umum kata Menkes juga mempertimbangkan kesetaraan vaksin di dunia.
Ia menuturkan, bersama Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) pihaknya terus memantau keadaan vaksinasi Covid-19 di negara lain.
Baca juga: Soal Biaya Vaksin Booster, Menkes Sebut Anggota DPR dan Peserta BPJS Non-PBI Tak Ditanggung Negara
"Ini sensitif, karena di dunia masih banyak orang Afrika yang belum dapat vaksin, kenapa negara maju dikasih booster," kata Budi.
Ia mengatakan isu ketidakadilan vaksinasi Covid-19 di dunia sangat sensitif. Pasalnya, sejumlah negara masih ada yang belum mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama.
Untuk itulah, salah satu kesepakatan vaksinasi booster adalah 50 persen populasi penduduk di suatu negara harus sudah menerima suntikan dosis kedua atau vaksin lengkap.
"Semua negara yang memulai booster itu dilakukan sesudah 50 persen dari penduduknya disuntik dua kali," imbuh mantan dirut Bank Mandiri ini.
Lebih lanjut di Indonesia ujar Budi, 50 persen vaksin dosis lengkap diperkirakan terealisasi Desember 2021.
"Hitung-hitungan kami di akhir Desember itu mungkin 59 persen kita bisa capai vaksin dua kali dan 80 persen sudah dapat vaksin pertama," katanya.(Tribun Network/den/rin/wly)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.