KKPJ Minta Presiden Jokowi Buang 'Parasit' dari Kabinet
Statemen KKPJ yang diedarkan sebelumnya pada Jumat (5/11/2021), mengundang pro dan kontra.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok Kerja Pendukung Jokowi (KKPJ) yang terdiri dari beberapa relawan Jokowi kembali berkumpul pada Rabu (10/11/2021), hari ini.
Ada beberapa teman seperjuangan Jokowi yang baru bisa terlibat KKPJ karena kesibukan konsolidasi di akar rumput.
"Kami terus berdiskusi. Melihat perkembangan situasi nasional terkini, ternyata belum berubah ke arah yang menggembirakan," demikian keterangan yang dibagikan oleh Bendahara Umum DPP ProJo Panel Barus dalam siaran persnya kepada Tribunnews.com, Rabu (10/11/2021).
Sebelumnya sekumpulan teman seperjuangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam dunia politik ini berkumpul pada Kamis (4/11/2021) lalu.
Mereka menyebut telah menemani Presiden Jokowi dalam menggalang kekuatan politik di akar rumput dan di media hampir satu dekade.
Baca juga: Soal Reshuffle Kabinet, Mardani Berharap Jokowi Tak Sekadar Bagi-bagi Jabatan
Para peserta itu mengklaim adalah relawan Jokowi di Pilpres seperti dari ProJo, Seknas Jokowi, Bara-JP, Kapt, Almisbat, RPJB, Duta Jokowi, RKIH, Joman dan lainnya bersepakat menamakan diri mereka Kelompok Kerja Pendukung Jokowi (KKPJ).
Mereka sebelumnya pun mendesak Presiden Jokowi untuk melakukan bersih-bersih dan pembaharuan terhadap Menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Statemen KKPJ yang diedarkan sebelumnya pada Jumat (5/11/2021), mengundang pro dan kontra.
Banyak yang mengamini poin-poin yang disampaikan namun ada yang mencibir sambil sibuk mengklarifikasi.
"Tanda-tanda kebenaran apa yang kami sampaikan sudah terlihat. Banyak kecaman menandakan ada berbagai kepentingan yang terganggu dengan kritik tersebut," lanjut keterangan itu.
Mereka menyebut, bahwa kritik tersebut berdasarkan keresahan rakyat. Mengingatkan Presiden Jokowi sebagai tokoh sentral pemerintahan bahwa agenda bersama Indonesia, Visi Indonesia Maju, harus dijaga momentumnya dan jangan sampai keluar dari rel.
Para pejabat negara yang berambisi politik akan bersama-sama meninggalkan Presiden Jokowi dan Visi Indonesia Maju pada akhir 2022.
Aroma persiapan menuju 2024 kental betul di kabinet.