Mengenal Sejarah Masuknya Agama Hindu hingga Peninggalannya di Indonesia
Berikut adalah sejarah masuknya agama Hindu di Indonesia hingga peninggalannya yang memiliki nilai sejarah tinggi.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Inza Maliana
Sedangkan, pedagang Indonesia menjual berbagai jenis kayu dan rempah-rempah.
Pembeli barang-barang yang diperdagangkan itu adalah kaum
bangsawan.
Anggapan masuknya agama Hindu melalui pedagang India didukung dengan adanya perkampungan kaum saudagar India yang dinamakan ”Kampung Keling”.
Salah satu ”Kampung Keling” yang tersisa ada di kota Medan.
Di dalam Agama Hindu dikenal dewa-dewa yang memiliki kekuatan luar biasa, antara lain Dewa Agni (api), Dewa Bayu (angin), Dewa Candra (bulan), Dewa Indera (perang), Dewa Brahma (pencipta), Dewa Wisnu (pemelihara), dan Dewa Siwa (perusak).
Dewa Brahma, Wisnu, dan Siwa adalah Dewa tertinggi yang disebut ”Tri Murti”.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Insomnia: Pengertian, Faktor Risiko, Gejala, hingga Langkah Pengobatannya
Raja dianggap sebagai titisan dewa, maka raja juga sering dibuat patungnya.
Bangunan batu tempat menyimpan patung dan dijadikan tempat pemujaan disebut candi.
Fungsi candi juga sebagai tempat penyimpanan barang-barang milik raja.
Lalu terdapat pula kitab suci agama Hindu yang bernama Weda.
Weda merupakan kitab yang berisi filsafat dan ajaran agama. Keseluruhan alam pikiran dalam kitab Weda disebut "Vedisme".
Semua isi kitab Weda bersangkutan dengan upacara agama, terutama
kurban.
Kitab Weda terdiri dari empat bagian yang disebut "Catur Weda", yaitu Rig Weda, Sama Weda, Yajur Weda, dan Atharwa Weda.
Dalam masyarakat Hindu kita mengenal adanya empat tingkatan masyarakat menurut kasta, yaitu sebagai berikut.