Bimas Katolik Kemenag Susun Modul Penguatan Moderasi Beragama Perspektif Katolik
Para tokoh agama katolik menyadari sikap moderat beragama harus diupayakan oleh semua agama,” ujar Bayu di talkshow Moderasi Beragama dan Kerukunan di
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komisi hubungan antar agama dan kemasyarakatan bersama dengan Kementerian Agama (Kemenag) melalui Ditjen Bimas Katolik telah memulai bekerja sama menyusun modul penguatan moderasi beragama dalam perspektif Katolik.
Dirjen Bimas Katolik Kemenag, Yohanes Bayu Samudro mengatakan modul tersebut akan menjadi titik awal keterlibatan para tokoh agama Katolik, dimana agama tersebut memiliki suatu ketaatan pada sebuah hierarki.
“Para tokoh agama katolik menyadari sikap moderat beragama harus diupayakan oleh semua agama,” ujar Bayu di talkshow Moderasi Beragama dan Kerukunan di Sonora FM, Senin (15/11/2021).
Bayu mengatakan pemerintah bersama pejabat gereja perlu menyusun pedoman, yang pada sampai pedoman teknis, terkait penerapan moderasi beragama bagi masyarakat Katolik di Indonesia.
Maka para tokoh agama Katolik menurutnya harus terlibat dalam instruktur moderasi beragama yang dilakukan oleh Kemenag.
“Sebenarnya ada beberapa imam Katolik yang memiliki sertifikasi untuk instruktur moderasi beragama,” kata Bayu.
Baca juga: Ditjen Bimas Katolik dan KWI Susun Buku Moderasi Beragama Perspektif Katolik
Bayu melanjutkan bahwa ada juga penyuluh agama Katolik, yang belum lama diadakan lombanya, terpilih untuk menyampaikan topik terkait moderasi beragama.
Sehingga pihaknya betul-betul sekuat tenaga untuk menjalankan prinsip-prinsip moderasi beragama.
Ditjen Bimas Kemenag juga menggandeng kaula muda Katolik untuk menjadi agen moderasi beragama.
Karena generasi muda adalah generasi penerus yang akan menyiarkan kegiatan prinsip moderasi beragama dalam komunitas mereka.
“Perlu melibatkan kaum muda untuk menjadi agen moderasi agama. Ormas maupun kelompok Katolik yang berbasis anak muda itu kami buat sebuah pertemuan imbauan, dan berbagai macam kegiatan untuk mereka ikut mensyiarkan kegiatan prinsip moderasi beragama dalam komunitas mereka,” ujarnya.