Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cegah Lonjakan Kasus Covid-19, Luhut: Pemerintah akan Perketat Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi

Pemerintah berupaya menyiapkan strategi untuk antisipasi lonjakan kasus Covid-19 saat Natal dan Tahun Baru mendatang.

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Cegah Lonjakan Kasus Covid-19, Luhut: Pemerintah akan Perketat Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Pengunjung melakukan scan barcode di aplikasi PeduliLindungi sebelum masuk lapangan rumput sintetis di Alun-alun Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (30/10/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah menyiapkan berbagai strategi untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang.

Mulai dari mempercepat vaksinasi hingga perketat penggunaan Aplikasi PeduliLindungi dan protokol kesehatan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu waspada jelang libur Nataru.

Hal itu, untuk mencegah kenaikan kasus Covid-19.  

Baca juga: Obat Covid-19 Molnupiravir Tiba Desember 2021, Siap Digunakan Mulai Tahun 2022

“Kehati-hatian harus dilakukan, terutama untuk menghadapi Nataru (Natal dan Tahun Baru).

"Saat ini, indikator Google Mobility yang memantau pergerakan masyarakat di Jawa-Bali menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan di atas periode Nataru tahun lalu dan mendekati posisi Periode Idul Fitri pada Mei-Juni 2021,” katanya, dikutip Tribunnews.com dari Setkab.go.id, Selasa (16/11/2021).

Luhut juga menambahkan, agar masyarakat tetap berhati-hati, mengingat masih terdapat 47 persen kab/kota di Jawa-Bali yang suntikan dosis pertama vaksinasi untuk kelompok masyarakat lanjut usia (lansia) masih di bawah 50 persen.

Berita Rekomendasi

Kemudian, sebanyak 75 persen kab/kota yang suntikan vaksinasi dosis keduanya masih di bawah 50 persen.

“Lebih rinci, masih ada 16 kab/kota di Jawa-Bali yang cakupan vaksinasi umum dan lansia dosis pertama yang masih di bawah 50 persen,” imbuhnya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan. (Tangkap layar akun YouTube Sekretariat Kabinet RI)

Lebih lanjut, Menko Marves menjelaskan, pemerintah menemukan kondisi di lapangan yang menunjukkan berkurangnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

Hal ini, tentunya sangat mengkhawatirkan dalam menghadapi potensi kenaikan mobilitas dan kasus konfirmasi COVID-19 di masa Nataru nanti.

“Oleh sebab itu, dalam menyambut Nataru yang akan datang sebentar lagi, pemerintah akan berkoordinasi untuk mengetatkan penggunaan Aplikasi PeduliLindungi dan protokol kesehatan, utamanya di tempat kerumunan."

"Selain itu, pemerintah akan terus menggenjot percepatan vaksinasi terutama vaksinasi lansia di wilayah yang tingkat vaksinasi umum dan lansianya masih di bawah 50 persen,” jelasnya.

Diketahui, pemerintah kembali melanjutkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali selama dua minggu hingga 29 November 2021.

Menko Marves mengungkapkan, terdapat penambahan lima kabupaten (kab)/kota di Jawa-Bali yang masuk ke dalam Level 1 dan sepuluh kab/kota yang masuk dalam Level 2.

Penetapan ini akan dituangkan dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri).

IDI Ingatkan Masyarakat untuk Tetap Taati Prokes

Diberitakan Tribunnews.com, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta pemerintah dan warga turut berpartisipasi aktif guna mencegah gelombang ketiga Covid-19.

Masyarakat diimbau untuk menaati protokol kesehatan.

Kemudian, pemerintah diminta untuk mempercepat vaksinasi Covid-19.

Meski kasus Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan, namun warga tetap harus berhati-hati.

Apalagi, sebentar lagi libur Natal dan Tahun baru tiba.

Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Zubairi Djoerban, mengatakan hal pertama yang perlu dilakukan untuk mencegah gelombang ketiga Covid-19, ialah taati peraturan supaya tidak tertular.

Kedua, vaksinasi harus segera dipercepat.

"Harus cepat-cepat dinaikkan, walaupun vaksinasi tidak cukup untuk mencegah penularan, namun vaksinasi harus sebanyak mungkin dan disertai upaya yang lain," katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Senin (15/11/2021).

"Ketiga, tes sebanyak mungkin dan telusuri kontak untuk mencegah penularan," imbuhnya.

Baca juga: Update Capaian Vaksinasi Covid-19: 84 juta Orang Terima Dosis Lengkap

Indonesia perlu belajar dari Eropa untuk menghadapi adanya gelombang ketiga Covid-19.

Menurut Epidemiolog, Dicky Budiman, setiap lonjakan di Eropa juga berdampak bagi Indonesia dalam selisih 3-4 bulan.

"Umumnya, dari setiap gelombang yang terjadi, Indonesia selalu belakangan mengalami dampaknya."

"Misalkan dibandingkan Eropa ada selisih 3-4 bulan dari setiap gelombang," ucapnya.

Saat ini, sebagian negara Eropa sudah lebih dari 60 persen cakupan vaksinasinya.

Meskipun demikian, beberapa sudah mengalami kenaikan, sehingga masyarakat harus tetap waspada.

Strategi Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19

Berikut ini enam strategi antisipasi lonjakan kasus Covid-19:

Pertama, memastikan pelonggaran aktivitas diikuti pengendalian lapangan yang ketat.

Hal tersebut dimaksudkan agar masyarakat tidak menyikapi penurunan level PPKM dengan euforia yang berlebihan.

Kedua, meningkatkan laju vaksinasi untuk kelompok lanjut usia, terutama di wilayah aglomerasi dan pusat pertumbuhan ekonomi.

Ketiga, mendorong percepatan vaksinasi anak agar imunitas anak sudah terbentuk ketika musim libur tiba.

Keempat, menertibkan mobilitas pelaku perjalanan internasional dengan aturan protokol kesehatan yang ketat, terutama ke Bali.

Kelima, memperkuat peran pemerintah daerah dalam mengawasi kegiatan dan mengedukasi warga, terutama tentang rincian protokol kesehatan yang harus dijalankan.

Keenam, terus meningkatkan kampanye protokol kesehatan untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat, sebagaimana dilansir Covid19.go.id.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)

Simak berita lainnya terkait Penanganan Covid-19

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas