Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tata Cara Salat Gerhana Bulan dan Tuntunan dalam Islam, Gerhana Bulan akan Terjadi 19 November

Gerhana Bulan akan terjadi 19 November 2021 di Indonesia. Inilah tata cara Shalat Gerhana Bulan dan tuntunan dalam Islam ketika terjadi gerhana.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Tata Cara Salat Gerhana Bulan dan Tuntunan dalam Islam, Gerhana Bulan akan Terjadi 19 November
TRIBUN KALTIM/ NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Penampakan fenomena super blood moon yang terlihat dari Masjid Islamic Center Samarinda pada Rabu (26/5/2021) malam. Simak tata cara shalat gerhana bulan di artikel ini. 

5. I'tidal (bangkit dari ruku');

6. Setelah i'tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat lain.

Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.

7. Ruku' kembali (ruku' kedua), durasi waktu lebih pendek dari ruku' sebelumnya;

8. I'tidal (bangkit dari ruku');

9. Sujud yang panjangnya sebagaimana ruku', lalu duduk di antara dua sujud, kemudian sujud kembali;

10. Bangkit dari sujud, lalu mengerjakan raka'at kedua sebagaimana rakaat pertama dengan bacaan dan gerakan yang lebih singkat dari sebelumnya;

BERITA TERKAIT

11. Salam.

Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jemaah yang berisi anjuran untuk berzikir, berdoa (khususnya agar wabah Covid-19 berakhir), beristighfar, dan bersedekah.

Baca juga: Daftar Wilayah yang Dapat Menyaksikan Gerhana Bulan Sebagian, Terjadi pada 19 November 2021

Tuntunan Islam saat terjadi Gerhana:

Fenomena gerhana bulan total Super Blood Moon saat terlihat pada pukul 21.22 Wita dari Pelataran Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center, Jalan Slamet Riyadi, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (26/5/2021). Peristiwa ini langka karena gerhana bulan total merah saat Waisak hanya terjadi 195 tahun sekali. Tribun Kaltim/Nevrianto Hardi Prasetyo
Fenomena gerhana bulan total di Kalimantan Timur, Rabu (26/5/2021). (Tribun Kaltim/Nevrianto Hardi Prasetyo)

Melansir Kemenag, berikut ini tuntunan Islam ketika terjadi Gerhana.

Telah menceritakan kepada kami, Abu Al Walid berkata, telah menceritakan kepada kami, Zaidah berkata, telah menceritakan kepada kami, Ziyad bin ‘Ilaqah, dia berkata:

“Aku mendengar Al-Mughirah bin Syu’bah berkata, “Telah terjadi gerhana matahari ketika wafatnya Ibrahim. Kemudian Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan ia tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, maka berdoalah kepada Allah dan dirikan salat hingga (matahari) kembali tampak.” (H.R. Al-Bukhari).

Nabi Muhammad menganjurkan tuntunan syariat Islam ketika terjadi Gerhana, sebagai berikut:

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas