Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Disebut Bisa Jadi KSAD karena Anak Emas Jokowi dan Megawati, Apa Jawaban Jenderal TNI Dudung?

Lebih jauh, ada juga yang kemudian mengaitkan terpilihnya Dudung sebagai KSAD karena berani melawan FPI secara terang-terangan.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Disebut Bisa Jadi KSAD karena Anak Emas Jokowi dan Megawati, Apa Jawaban Jenderal TNI Dudung?
Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres/Muchlis Jr
Presiden Joko Widodo melantik Letjen TNI Dudung Abdurachman menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (17/11/2021). Dudung Abdurachman yang sebelumnya menjabat sebagai Pangkostrad dilantik Presiden Jokowi sebagai KSAD menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa yang didapuk menjadi Panglima TNI. Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres/Muchlis Jr 

"Kalau saya lihat, Pak Jokowi dan Bu Mega itu tidak ada spesial anak kesayangan tetapi lebih cenderung kepada profesionalisme," ujar mantan Dandim Kodam Jaya itu.

"Saya yakin yang ditunjuk oleh beliau tidak semudah membalikkan telapak tangan. Saya dari bintang 4 juga bukan berarti tidak ada sejarah di belakangnya. Mungkin Pak Jokowi melihat apa yang selama ini saya lakukan dari Kodam Jaya menimbulkan suatu ketentraman dan kedamaian," ucap dia.

Adapun Dudung dilantik Jokowi menjadi KSAD di Istana Negara, Rabu (17/11/2021) menggantikan Panglima TNI terpilih, Jenderal Andika Perkasa.

Pelantikan Dudung sebagai KSAD berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 107 TNI Tahun 2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Staf Angkatan Darat.

Tetap netral

Menanggapi isu Pilpres 2024 yang belakangan ramai diperbincangkan, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman menegaskan bahwa TNI harus netral dan dilarang memihak salah satu partai politik.

Pasalnya TNI harus bertugas untuk mengamankan negara jika terjadi situasi politik yang tidak menentu.

Berita Rekomendasi

TNI juga harus tampil untuk menjaga negara agar terhindar dari perpecahan.

"Jangan memihak kepada salah satu partai politik. Jangan cenderung kepada kontestan tertentu. Jangan memilih itu. Kamu (anggota TNI AD) harus netral."

Presiden Joko Widodo melantik Letjen TNI Dudung Abdurachman menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (17/11/2021). Dudung Abdurachman yang sebelumnya menjabat sebagai Pangkostrad dilantik Presiden Jokowi sebagai KSAD menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa yang didapuk menjadi Panglima TNI. Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres/Muchlis Jr
Presiden Joko Widodo melantik Letjen TNI Dudung Abdurachman menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (17/11/2021). Dudung Abdurachman yang sebelumnya menjabat sebagai Pangkostrad dilantik Presiden Jokowi sebagai KSAD menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa yang didapuk menjadi Panglima TNI. Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres/Muchlis Jr (Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres/Muchlis Jr)

Baca juga: KSAD Jenderal Dudung Abdurachman Ungkap Pesan Jokowi

"Karena kamu juga harus mengamankan apabila situasi politik itu tidak menentu, maka TNI-lah yang harus tampil untuk mengamankan negara ini dari terjadinya perpecahan," kata Dudung dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Minggu (21/11/2021).

Dudung juga menekankan kepada para anggotanya agar tidak memihak suatu kelompok atau partai politik tertentu.

Karena dalam undang-undang sudah tercantum dengan jelas, bahwa TNI tidak boleh berpihak.

"Saya akan tekankan keras. Jangan coba-coba nanti ada anggota TNI Angkatan Darat memihak salah satu kelompok, salah satu partai tertentu."

"Itu ditetapkan oleh undang-undang bahwa TNI itu tidak boleh berpihak," tegasnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas