Sepekan Dilantik, Jenderal Andika Mutasi 23 Perwira: Danjen Kopassus hingga Pangdam IM Diganti
Dalam SK, terdapat nama Letjen TNI Dudung Abdurachman yang dipromosikan dari Pangkostrad menjadi KSAD.
Penulis: Malvyandie Haryadi
21. Laksda TNI Suratno dari Tenaga Ahli Pengkaji Bid Wawasan Nusantara Lemhannas menjadi Pati Mabes TNI AL (dalam rangka pensiun).
22. Laksma TNI Tedjo Sukmono dari Deputi Bid Operasi Pencarian dan Pertolongan dan Kesiapsiagaan BNPP (Basarnas) menjadi Pati Mabes TNI AL (dalam rangka pensiun).
23. Kolonel Sus Arif Wicaksono dari Kasubdis Kermajiankum Diskumau menjadi Panitera Dilmaltama Mahkamah Agung.
Soal Pangkostrad
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan akan menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal rencana Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) terkait jabatan Panglima Komando Cadangan Strategis (Pankostrad) yang saat ini masih kosong.
Andika mengatakan setelah Wanjakti digelar baru akan ada usulan dari Mabes TNI tentang siapa-siapa saja Perwira Tinggi TNI yang dapat menempati jabatan tersebut.
Ia mengatakan, setelahnya Presiden Jokowi baru akan memutuskan siapa yang akan mengisi jabatan Pangkostrad baru.
"Pangkostrad baru, saya baru merencanakan untuk menghadap Presiden dulu supaya kita akan laporkan untuk rencana Wanjakti. Setelah itu mungkin baru akan ada arahan atau usulan dari kami yang nanti akan diputuskan oleh Presiden," kata Andika di Mabes Angkatan Laut pada Senin (22/11/2021).
Baca juga: Pengamat Militer: Saat Ini Dibutuhkan Pangkostrad yang Punya Kemampuan Network Centric Warfare
Seperti diketahui, jabatan Pangkostrad sebelumnya dijabat oleh Letjen TNI Dudung Abdurachman.
Saat ini jabatan Pangkostrad masih kosong selepas Jenderal TNI Dudung Abdurachman menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Tanggapan pengamat
Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertapati merespons terkait masih kosongnya jabatan Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) setelah Jenderal TNI Dudung Abdurachman resmi menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Ia menilai saat ini dibutuhkan sosok Pangkostrad yang memiliki kemampuan Network Centric Warfare.
Mantan anggota Komisi I DPR RI yang akrab disapa Nuning tersebut mengatakan Network Centric Warfare merupakan sistem pertahanan negara yang jauh lebih efektif dan efisien untuk hadapi ancaman militer dan non-militer.