Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Apa Itu Siklon Tropis: Syarat Terbentuk hingga Musim Siklon di Sekitar Indonesia

Siklon tropis merupakan badai dengan kekuatan yang besar dan mempunyai radius yang cukup luas, yakni mencapai 150 hingga 200 km. Ini penjelasannya.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Nuryanti
zoom-in Mengenal Apa Itu Siklon Tropis: Syarat Terbentuk hingga Musim Siklon di Sekitar Indonesia
https://www.windy.com/
Pantauan Bibit Siklon 90S sebelum menjadi Siklon Tropis Paddy via windy.com, Senin (22/11/2021). 

Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) milik BMKG mencatat pada 2017 dan 2018 tercatat ada dua siklon tropis dalam kurun satu tahun.

Siklon tersebut diantaranya Cempaka dan Dahlia (2017), Flamboyan dan Kenanga (2018), Lili (2019), Mangga (2020) dan Seroja (2021).

“Di Indonesia telah tercatat sejak 2008 ada 10 tropical cyclon (siklon tropis). Namun 2008 terjadi sekali. Baru terjadi 2010. Berikutnya baru terjadi 2014, jadi sekitar 2 sampai 4 tahun sekali," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat konferensi pers Selasa (6/4/2021) pagi.

"Tetapi sejak 2017 itu setiap tahun selalu terjadi, bahkan dalam satu tahun bisa sampai dua kali," sambung Dwikorita, seperti disiaran langsung dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Daftar 10 Siklon Tropis di Indonesia
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, setidaknya ada 10 siklon topis semenjak tahun 2008.

Lantas mengapa intensitas terjadinya siklon tropis semakin rutin terjadi?

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menerangkan bahwa salah satu penyebab terjadinya siklon yakni karena naiknya suhu muka air laut di wilayah perairan.

"Ini sebagai salah satu dampak naiknya suhu muka air laut diwilayah perairan tersebut yang tercatat sudah mencapai 30 derajat celsius yang mestinya rata-rata 26 derajat celcius," kata Dwikorita.

Berita Rekomendasi

Ia pun menduga bahwa terjadinya siklon tropis ini masih berkaitan dengan dampak pemanasan global/global warming.

"Barangkali kita perlu mengevaluasi karena penyebabnya adalah semakin panasnya suhu muka air laut, yang tentunya laut itu tempat mengobsorsi C02, dan itu adalah dampak dari gas rumah kaca," kata dia.

"Bisa dirunut ke sana, ini baru hipotesis, tapi ada korelasi dengan peningkatan suhu muka air lait yang dipengaruhi juga oleh global warming," sambungnya.

Ia pun mengingatkan agar fenomena global warming menjadi perhatian bersama dan harus benar-benar dimitigasi.

"Global Warming memang benar-benar harus dimitigasi, kalau tidak kejadian siklon ini akan menjadi kejadian rutin setiap tahun, menjadi hal yang normal," jelasnya.

(Tribunnews.com/Tio)

Berita Lain Terkait Siklon Tropis

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas