Presiden Jokowi Minta Masyarakat Waspada di Tengah Ketidakpastian Global
Jokowi mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap ketidakpastian global yang tengah terjadi akibat pandemi Covid-19.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap ketidakpastian global yang tengah terjadi akibat pandemi Covid-19.
Terlebih, saat ini aktivitas ekonomi masyarakat Indonesia sudah kembali pada posisi normal seperti sebelum adanya pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan arahan pada acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2021 di Grand Ballroom Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Rabu (24/11/2021).
Baca juga: Jokowi Ingatkan Potensi Lonjakan Kasus Covid-19: Kita Kendalikan Bersama agar Ekonomi Lebih Baik
“Kalau kita lihat di urusan konsumsi, indeks keyakinan konsumen sudah pada posisi normal kembali seperti sebelum pandemi. Kemudian juga ritel and sales index juga sudah mulai merangkak naik menguat seiring dengan pelonggaran mobilitas,” kata Jokowi.
Presiden menuturkan bahwa berdasarkan laporan Kementerian Keuangan, capaian pajak, bea dan cukai terpantau berjalan dengan baik.
Namun, Kepala Negara mengingatkan untuk tetap memperhatikan ketidakpastian global.
“Pajak sangat baik, bea dan cukai juga sangat baik, PNBP juga sudah lebih dari 100 persen, ini baik semuanya. Tumbuh 18,2 (persen) YoY, angka yang sangat besar sekali. Tapi sekali lagi, ketidakpastian itu selalu mengintip, hati-hati. Kita tetap optimistis tapi tetap harus hati-hati,” ungkap Jokowi.
Baca juga: Jokowi Dukung Pengembangan Kendaraan Listrik, Toyota: Kita Sangat Gembira Sebagai Pelaku Pasar
Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan bahwa purchasing manager index (PMI) juga sudah menunjukkan angka yang lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi.
“Manufaktur, pabrik, industri pasti akan berproduksi karena dilihat ada demand. Inilah angka yang sangat tinggi sekali 57,2 persen. Pabrik, industri, perusahaan melihat bahwa ada sebuah prospek permintaan,” tambahnya.
Di samping itu, Jokowi mengapresiasi jajaran pemerintah dalam ranah keuangan atas kerja samanya dalam menghadapi permasalahan selama masa pandemi.
Menurutnya, permasalahan tersebut membutuhkan kehati-hatian karena sulit untuk dikalkulasi.
“Kita patut berterima kasih jajaran Bank Indonesia, jajaran pemerintah utamanya di Kementerian Keuangan dengan OJK, LPS komunikasinya sangat baik, sangat baik. Bisa saling mengisi pada masalah kecil saja langsung ketemu," jelas Presiden.