Pemerintah Antisipasi Virus Corona Varian Omicron Tidak Meledak Seperti di Eropa
Wiku Adisasmito meminta seluruh pihak berkolaborasi mencegah penyebaran varian baru Omicron.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hasanudin Aco
Ketiga, terus menekan angka kasus berat dan kematian menjadi angka kesembuhan yang tinggi melalui upaya vaksinasi, perawatan serta pengobatan kasus yang berkualitas.
Keempat, menjaga laju penularan tetap dalam kondisi rendah dan terkendali melalui upaya testing dan tracing, penyesuaian aktivitas masyarakat yang aman dan produktif serta mobilitasnya.
"Kita berharap perkembangan kasus di Indonesia yang semakin baik ini tetap bertahan. Bahkan pasca periode nataru seringkali menimbulkan lonjakan kasus," lanjut Wiku.
Untuk itu diharapkan momen nataru dapat dilalui Indonesia dengan baik tanpa ada lonjakan kasus drastis.
"Saya meminta masyarakat Indonesia juga berempati untuk negara lain karena pandemi Covid-19 baru akan selesai apabila semua negara dapat mengendalikan kasus sehingga mendukung proses pemulihan ekonomi global," ungkapnya.
Ketahanan Ekonomi Lebih Baik
Ahli Ekonomi Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi mengatakan masyarakat mulai memandang Covid-19 bukan faktor ketakutan lagi.
Hal itu dibuktikan dari indikator aktivitas manufaktur purchasing managers index (PMI) tembus ke rekor terbaru yakni 57,2 pada Oktober 2021.
Angka ini naik dari bulan sebelumnya yang berada di level 52,2.
"Tapi di satu sisi Covid-19 harus tetap diwaspadai. Jangan sampai orang beramai-ramai masuk ke dalam mall. Harapannya saat pemerintah melakukan kebijakan by stages faktor kesehatan menjadi solid, vaksinasi kemudian di push," kata Fithra.
Pemerintah perlu terus memperkuat diseminasi bahaya Covid-19.
"Seharusnya cara ini bisa memperbaiki ekonomi Indonesia ke depan. Sebaliknya sentimen negatif akan mempengaruhi gairah belanja masyarakat," imbuhnya.
Fithra menambahkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 2022 yang lebih baik dari 2021 pemerintah harus fokus pada pemulihan kesehatan. (Tribun Network/Reynas)