Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Politikus Gerindra Sebut Tarif Tes PCR Sebenarnya Masih Bisa di Bawah Rp 100 Ribu

Andre menjelaskan bahwa harga tes PCR itu seharusnya bisa di bawah Rp 200 ribu.

Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Politikus Gerindra Sebut Tarif Tes PCR Sebenarnya Masih Bisa di Bawah Rp 100 Ribu
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Petugas medis melakukan swab kepada warga secara drive thru di Altomed, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (9/8/2021). Di masa PPKM level 4 ini banyak warga yang melakukan swab PCR atau antigen karena menjadi persyaratan dalam bepergian. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Andre Rosiade, mengungkit harga tes Covid-19 dengan metode PCR yang harganya masih terlalu mahal di hadapan Menteri BUMN Erick Thohir, meskipun kini pemerintah sudah menurunkan batas harga tes PCR menjadi Rp275 ribu.

Andre menjelaskan bahwa harga tes PCR itu seharusnya bisa di bawah Rp 200 ribu.

"Kalau kita mau jujur itu dibawah Rp 100 ribu pun bisa dan kami sudah meminta dalam RDP itu bahwa BUMN Farmasi kita untuk mengevaluasi harga PCR kita yang dikelola oleh BUMN Farmasi," ujarnya dalam keterangan yang diterima, Sabtu (4/12/2021).

Baca juga: Kemenkes: Tarif Tes RT-PCR Cepat di Rumah Sakit dan Laboratorium Tak Boleh Lebih dari Rp 275 Ribu

Andre menjelaskan, fungsi dan peran BUMN selain menyetorkan deviden ke negara, juga menjadi agent of development yang harus dirasakan kehadirannya dan manfaatnya oleh masyarakat.

"Untuk itu, saya mendorong kepada Pak Menteri BUMN agar harga tes PCR yang dilakukan oeh Lab-lab BUMN maupun rumah sakit BUMN yang dikelola oleh BUMN itu bisa dibawah Rp 200 ribu," katanya.

Menurutnya, dengan harga dibawah Rp200 ribu saja klinik atau laboratorium yang melakukan uji tes PCR tersebut sudah mendapatkan untung.

Berita Rekomendasi

Karena itulah, dia berharap Erick dapat menurunkan harga tes PCR di laboratorium, klinik, dan rumah sakit milik BUMN.

"Karena memang itu sudah untung, modalnya cuma Rp 100 ribu, harapan kita Pak Menteri mendorong itu, sehingga BUMN kita benar-benar hadir dan dirasakan manfaatnya dibawah kepemimpinan Pak Erick sebagai menteri BUMN, jadi saya rekomendasikan Harga PCR segera diatur dibawah Rp 200 ribu," Pintanya.

Sebelumnya, Andre mengkritisi harga PCR yang kerap berubah-ubah sejak awal pandemi hingga saat ini.

Setidaknya, ada beberapa kali perubahan harga PCR dari semula jutaan rupiah, kemudian turun menjadi Rp900 ribu rupiah. Lalu, turun lagi ke angka Rp495 ribu.

Harga PCR saat ini ada di angka Rp275 ribu.

Padahal, mesin PCR harganya ada di kisaran Rp250 juta.

Namun, saat ini, ia bilang banyak pabrik-pabrik mesin PCR itu menggratiskan mesinnya.

Dengan kondisi itu, dia mengatakan laborarium yang ada cukup beli alat ujinya atau kit saja sehingga, harga tes PCR seharusnya sudah dibawah Rp 200 ribu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas