Jadi Korban Kebrutalan KKB, Serda Putra Rahaldi Kebanggaan Keluarga Sejak Menjadi Anggota TNI
Putra Rahaldi dikenal sebagai sosok pendiam dalam keluarga namun tetap santun dan baik di dalam keluarga.
Editor: Dewi Agustina
Jenazah Serda Putra Rahaldi, anggota Yonif RK 113/JS Kodam IM dibawa pulang ke kampung halaman di Dusun Sedap Malam, Desa Sukamaju, Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue melalui Pelabuhan Penyeberangan Lhok Bubon, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat dari Banda Aceh, Minggu (5/12/2021).
Korban diseberangkan dengan Kapal Teluk Sinabang.
Turut mendampingi Kasdam Iskandar Muda serta sejumlah pejabat Kodam lainnya untuk diantar langsung ke pihak keluarganya di Pulau Simeulue.
"Sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah dan TNI Serda Putra dipulangkan ke kampung asalnya, yang ikut didampingi langsung oleh bapak Kasdam, dan besok direncanakan akan dilakukan upacara pemakaman secara militer," kata Dandim Aceh Barat, Letkol Inf Dimar Bahtera kepada wartawan saat mengawal pemulangan jenazah Serda Putra di Pelabuhan Penyeberangan Lhok Bubon, Minggu (5/12/2021).
Serda Putra gugur dalam penugasan di Papua, dia adalah salah satu putra Aceh, yang berasal dari Pulau Simeulue.
Baca juga: Serda Putra Rahardi Gugur Ditembak KKB, Jenazahnya akan Dimakamkan Hari Ini di Simeulue Aceh
KKB Melecehkan Nilai Kemanusiaan
Panglima TNI Andhika Perkasa menyesalkan tindakan penembakan oleh kelompok bersenjata tersebut.
"Memang, kami sangat menyesalkan, sebab, anggota kami yang bertugas di Pos Koramil Persiapan Suru-Suru itu sedang beraktivitas normal. Namun, mungkin telah direncanakan (oleh kelompok bersenjata) tindakan yang kemudian merenggut nyawa," kata Panglima.
Andika menegaskan, bahwa kemanusiaan seharusnya dikedepankan.
"Apapun alasan dan tujuannya, di Indonesia ini harus mengedepankan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan," tegas Jenderal Andika.
Andika menegaskan, bahwa TNI yang ditembak oleh kelompok bersenjata tidak dalam kondisi mengangkat senjata.
"Melainkan, beraktivitas normal. Melakukan aktivitas yang dilakukan oleh semua orang-orang, mengambil air," katanya.
Ia menilai hal ini sekaligus melecehkan nilai kemanusiaan.
"Itu yang kami sesalkan. Tindakan yang melecehkan nilai-nilai kemanusiaan itu tidak boleh ada dan tidak boleh terjadi di Indonesia," katanya.