Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemdikbudristek serta Kementerian Pendidikan Filipina bekerja sama dengan para pakar dari Southeast Asia Ministers of Education Organization (SEAMEO) dalam mengeksplorasi penggunaan teknologi di sektor pendidikan.

Kepala Pusdatin, M Hasan Chabibie mengatakan, kerja sama ini bertujuan untuk mengintegrasikan teknologi pendidikan ke dalam praktik pengajaran dan pembelajaran.

"Dengan begitu, kesenjangan digital dapat berkurang, kualitas pembelajaran dapat meningkat, serta pendidikan yang berkualitas dapat tercapai,” ujar Hasan melalui keterangan tertulis, Senin (6/13/2021).

Dirinya mmenilai upaya bersama para pemangku kepentingan dalam menghidupkan nyala pendidikan di Indonesia.

"Dengan inovasi dan kolaborasi, bersama kita maju dan sukses menatap masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik," kata Hasan.

Wujud kerja sama tersebut berlanjut ke pergelaran International Symposium Open Distance and E Learning (ISODEL) tahun 2021.

Kala itu, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan bahwa disrupsi teknologi ikut mempengaruhi dunia pendidikan saat ini.

“Untuk itu, ekosistem pendidikan di Indonesia harus mampu beradaptasi menghadapi disrupsi teknologi. Tidak ada pilihan selain beradaptasi dan berinovasi. Kita dapat menjadikan disrupsi sebagai solusi," ucapnya.

Mendikbudristek turut menyoroti permasalahan infrastruktur jaringan dan koneksi internet yang belum merata di Indonesia.

Tantangan lainnya adalah upaya merekatkan antara sektor pendidikan dan sektor digital.

"Dengan adanya konektivitas (internet) di sekolah maka sumber daya pembelajaran digital lebih bisa dimanfaatkan di kala pandemi," kata Nadiem.

Pelaksanaan ISODEL 2021 menghadirkan kolaborasi dengan berbagai industri yang bergerak di bidang teknologi.