Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

The Untold Story Kopassus untuk Indonesia, Kumpulan Kisah Heroik Pasukan Khusus di Tanah Air

Nama harum Kopassus yang melegenda tidak hanya memberikan kebanggaan kepada para anggotanya.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Dewi Agustina
zoom-in The Untold Story Kopassus untuk Indonesia, Kumpulan Kisah Heroik Pasukan Khusus di Tanah Air
Istimewa
Buku KOPASSUS UNTUK INDONESIA – Profesionalisme Prajurit Kopassus. 

Sebut saja, DI/TII, Aceh, PRRI, Permesta, Operasi Woyla, Operasi Tinombala, Operasi Simpang Angin dll.

Danjen Kopassus Ke-15 (1995-1998), Letjen TNI (Pur) Prabowo Subianto mengatakan, “Keberhasilan yang telah dicapai selama ini harus dipupuk, dipelihara dan ditingkatkan dalam rangka menghadapi dinamika perkembangan situasi global, regional dan nasional yang bergulir dengan kompleksitas yang tinggi. Semua itu perlu diantisipasi dengan cepat, tepat, dan akurat dari setiap anggota Kopassus baik dalam hubungan perorangan maupun satuan. Komando !”

Memang tidak semua berjalan mulus, ada beberapa anggota Kopassus yang meninggal di medan yuda. Sebut saja, Mayjen TNI (Anumerta) IGP Danny karya Nugraha yang tewas di Papua, RA Fadillah, Mayor Inf. Tatang Sutresna, Kopda (Anumerta) Suparlan, Lettu (Anumerta) Ahmad Kirang dll, Sebagai tanda penghormatan, nama-nama mereka diabadikan di Kopassus dalam berbagai bentuk.

Nama harum Kopassus yang melegenda tidak hanya memberikan kebanggaan kepada para anggotanya, tetapi juga menjadi “kesakralan” bagi seluruh anggota termasuk purnawiranya.

Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan, sebagaimana dikutip dalam buku ini, mengatakan, “Saya tidak akan pernah abuse my power, karena saya percaya Tuhan telah mengatur hidup ini. Selama masih sehat dan bisa mengabdi pada pemerintah mengabdilan. Sekarang ini saya tidak mau bikin cacat. , karena saya tidak mau mencederai Korps Baret Merah ini. Saya tidak akan mengkhianati Korps Baret Merat. I promise you. Sesuaikan kata dan perbuatan.”

Buku setebal 333 halaman in diterbitkan oleh Red&White Publishing.

Diawali dengan “Janji Prajurit Komando”, buku ini ditutup dengan pernyataan Mohamad Hasan sebagai penggagas buku dengan mengguratkan keyakinannya bahwa Bertempur Dengan Senjata Itu Hal Biasa Bagi Prajurit.

Berita Rekomendasi

Tetapi Bagaimana Memenangi Pertempuran Tanpa Menumpahkan Darah Dan Berhasil Mencapai Tujuan Operasi Adalah Ilmu Tertinggi.

Ada pesan yang sangat bijak yang diguratkan dalam buku ini, yakni hubungan harmonis antara alam dan pasukan komando.

“Jangan Mencari Keuntungan Dari Alam, Kita Harus Bisa Mencari Manfaatnya. Alam Bisa Kita Pelihara Dan Salah Satunya Bisa Menjadi Sarana Edukasi,” tulis Hasan di halaman akhir buku ini.

Penegasan ini untuk menyatakan bahwa Kopassus tidak hanya berperang melawan musuh tetapi juga menghidupkan alam dan lingkungan hidup sebagaimana dicontohkannya dalam salah satu cerita tentang “2018, Revitalisasi Telaga Saat.”

Buku ini dilengkapi dengan BarCode agar pembaca dapat terlink langsung dengan sumber-sumber dari youtube.

Kopassus Untuk Indonesia” bukanlah buku strategi perang tetapi lebih bercerita tentang pengalaman para tokohnya. Satu pesan inti dari buku ini dan hal itu mengingatkan pada satu ungkapan heroik - If you don't fight for what you want, then don't cry for what you lose (Jika dirimu tidak mau bertempur untuk sesuatu yang kamu inginkan, maka jangan menangis jika kamu kehilangan).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas