KSAD Ingin Rekrut Lulusan Pesantren, Kemenag: Prajurit TNI Alumni Pesantren Sudah Pasti Merah Putih
Dirjen Pendis Kementerian Agama Muhammad Ali Ramdhani mendukung rencana KSAD merekrut prajurit karier dengan latar belakang alumni pesantren.
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Islam(Pendis) Kementerian Agama RI, Muhammad Ali Ramdhani mendukung rencana Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman merekrut prajurit karier calon Tamtama, Bintara dan Perwira Tahun Anggaran 2022 dengan latar belakang alumni pesantren.
Menurut Ali Ramdhani, kualitas lulusan pesantren memang mumpuni dari seluruh aspek, baik perilaku, pengetahuan maupun keterampilan.
"Ketika negara memanggil maka hanya satu kata siap, potensinya siap dan kami memberikan apresiasi kepada KSAD Jenderal Dudung yang mengajak alumni-alumni dari pendidikan Islam termasuk di dalamnya pesantren untuk bersama menjadi prajurit-prajurit TNI dan kami yakin prajurit TNI yang alumni pesantren adalah mereka yang merah putih, NKRI sekaligus mereka memiliki akhlak yang paripurna, akhlak yang baik," kata Ali Ramdhani saat ditemui dalam acara Media Gathering Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Selasa(7/12/2021).
Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menyebut calon prajurit TNI AD lulusan pesantren sudah terjamin pendidikan dan ahlaknya.
Selain itu, ia juga membuka peluang bagi calon Tamtama dari lintas agama di luar Islam.
Menurut Ali Ramdhani meski KSAD ingin merekrut alumni pondok pesantren, namun tidak ada pelatihan-pelatihan khusus kepada para santri.
Baca juga: KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman Silaturahmi dengan Pimpinan PBNU
Kata dia secara mendasar latihan kemiliteran hanya militer yang memiliki kedisplinan, sementara ruang-ruang dasar tentang pendidikan sudah diajarkan di pondok pesantren.
"Kedisplinan, kejujuran, taat terhadap pimpinan itu adalah suatu hal yang diajarkan di lembaga kita tetapi kalau khusus kemiliteran tentu saja itu adalah model pendidikan di TNI ya. Tetapi modal-modal dasar yang dimiliki alumni pesantren saya yakin mereka teramat sangat siap untuk mengabdi bersama TNI menghadirkan sistem pertahanan terbaik buat bangsa ini," ujarnya.
Ketika ditanya apakah ada instruksi-instruksi khusus dari masing-masing pondok pesantren?
Baca juga: Kadispenad Jelaskan Maksud Pernyataan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman soal Mempelajari Agama
Ali Ramdhani menyebut secara khusus tidak ada tetapi secara umum bahwa apa yang telah dilakukan pesantren sesungguhnya merupakan bagian dari cara untuk menghadirkan di seluruh profesi bagi anak bangsa.
"Sehingga kalau diajarkan kami malah lebih memberikan apresiasi kepada pak KSAD ya yang telah mengajak kami untuk bersama-sama mengawal NKRI melalui mekanisme atau institusi pertahanan," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.