Jelang Muktamar NU, Ketum GP Ansor Gus Yaqut Sebut Harus Ada Regenerasi, Apa Tanggapan KH Said Aqil?
Gus Yaqut secara terbuka mengungkapkan bahwa pilihannya adalah terkait regenerasi di tubuh kepengurusan PBNU.
Editor: Malvyandie Haryadi
“Sebagai saudara kandung muda, Allah Yarham Abah mengajarkan untuk tidak menentang dan bertentangan sesama saudara. Apalagi saudara lebih tua. Ikuti dan dukung sebisanya,” tambah Gus Yaqut.
Menolak Jabatan Menag akan Terlibat Kontestasi Muktamar
Gus Yaqut juga menolak jabatannya sebagai menteri agama dianggap ikut memengaruhi jalannya muktamar nanti.
"Sebagai pembantu Presiden, saya tidak terlibat dalam kontestasi karena memang negara hanya bersifat fasilitasi atas kegiatan dan dinamika Ormas. Kalau sampai di sini nggak paham juga, mungkin kita perlu ngopi lebih banyak dan piknik lebih jauh.
Satu hal yang menarik dari cuitan Gus Yaqut adalah, ia sepertinya membocorkan jadwal pasti muktamar.
Dalam keputusan resminya, muktamar akan digelar 23-25 Desember, tapi karena efek PPKM Level 2 yang diberlakukan sehari setelah Muktamar, maka terjadi debat terkait maju-mundur Muktamar.
Di cuitan itu, Gus Yaqut menyebut tanggal 17-19 Agustus 2021 sebagai jadwal muktamar, alih-alih tanggal resmi Muktamar dari panitia.
Jadi, apakah Muktamar jadi tanggal itu? Belum ada yang tahu pasti.
Satu hal yang pasti, cuitan terbuka Gus Yaqut ini membuka kotak pandora terkait dukungan GP Ansor yang selama ini cuma tersirat dan terkesan diam-diam terhadap Gus Yahya sebagai calon ketua PBNU pengganti Said Aqil Siradj.
Said Aqil Siraj Tegaskan Tak Terobsesi untuk Pilpres 2024
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj menegaskan dirinya tak terobsesi maju dalam kontestasi politik di Pemilu 2024, termasuk soal Pilpres.
"Enggak ada obsesi seperti itu, tidak ada, karena saya bukan maqomnya. Bukan bidangnyalah sebagai pejabat politik," ujarnya di Kawasan Matraman Timur, Jakarta, Rabu (8/12/2021).
Dia menjelaskan selama ini belum pernah menjabat posisi politik seperti menteri hingga Anggota DPR.
"Jadi belum pernah tidak ada obsesi untuk lebih naik lagi apalagi. Tidak ada sama sekali, tidak ada (obsesi)," tandasnya.