3 Nota Kesepahaman RI - AS Ditandatangani Dalam Lawatan Blinken ke Jakarta
Dalam lawatan Blinken tersebut, ditandatangani 3 nota kesepahaman antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi menerima kunjungan Menlu Amerika Serikat (AS) Antony Blinken di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, pada Selasa (14/12/2021).
Dalam lawatan Blinken tersebut, ditandatangani 3 nota kesepahaman antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Pertama, Perpanjangan Nota Kesepahaman Kerjasama Maritim antara Pemerintah Amerika Serikat dan Pemerintah Republik Indonesia, yang ditandatangani oleh Menlu Blinken dan Menlu Retno.
Kedua, Nota Kesepahaman Antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia dengan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat tentang Kerjasama di Bidang Pendidikan, yang ditandatangani oleh Menlu Blinken dan Mendikbud Nadiem Makarim.
Ketiga, Nota Kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Amerika Serikat tentang Program Peace Corps di Indonesia, yang juga ditandatangani oleh Menlu Blinken dan Menlu Retno.
Menlu Retno mengatakan Amerika Serikat merupakan mitra strategis Indonesia.
Baca juga: Apa Janji Menlu Antony Blinken dalam Kebijakan AS di Indo-Pasifik?
Kedua negara berkomitmen untuk memperkuat kerja sama yang konkrit yang saling menguntungkan dan saling menghormati.
"Dengan banyaknya share values yang dimiliki kedua negara diyakini kerja sama konkrit kemitraan strategis akan terus menguat," ujar Menlu pada konferensi pers.
Retno mengapresiasi keikutsertaan Blinken di Bali Democracy Forum ke 14, 9 Desember lalu.
Pada saat yang hampir bersamaan, Presiden Jokowi juga diundang dalam Summit for Democracy yang dituanrumahi Presiden AS Joe Biden.
Selain membahas isu bilateral, kedua Menlu juga membahas isu kawasan dan dunia, diantaranya terkait Myanmar dan Afghanistan.
"Isu pemberdayaan perempuan masih menjadi salah satu isu prioritas kerja sama Indonesia dengan Afghanistan," kata Menlu.