Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jawaban Mendag ketika Jokowi Telepon Tanyakan Soal Impor Bawang Putih, akan Kirim Tim untuk Cek

Presiden Joko Widodo langsung menghubungi Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi setelah mendapatkan keluhan dari petani di Kabupaten Temanggung.

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Jawaban Mendag ketika Jokowi Telepon Tanyakan Soal Impor Bawang Putih, akan Kirim Tim untuk Cek
Tangkap layar kanal YouTube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo bersama para petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Dalam artikel mengulas tentang Presiden Joko Widodo yang langsung menghubungi Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi ketika mendengar keluhan dari petani di Kabupaten Temanggun, Jateng. 

TRIBUNNEWS.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung menghubungi Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi setelah mendapatkan keluhan dari petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Diketahui, Jokowi sempat berbincang-bincang bersama petani di Desa Bansari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung.

Pada momen tersebut, Presiden mendengar keluhan petani yang tidak menanam bawang putih karena harganya turun.

Hal itu disebabkan, masuknya impor bawang putih ketika panen tiba.

Mendag pun akan mengirimkan tim untuk mengecek permasalahan yang dialami petani di Temanggung.

Baca juga: Keluhan Petani ke Jokowi: Pada Saat Panen Bawang Putih, Impor Justru Masuk

“Pak Menteri, ini saya dengan para petani di Temanggung.”

“Keluhan mereka semuanya sama, pada saat panen bawang putih itu impornya justru masuk, keluhannya selalu itu, bawang putih betul,” kata Jokowi kepada Menteri Perdagangan melalui sambungan telepon, dikutip Tribunnews.com kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut, Presiden menjelaskan kepada Mendag perihal keluhan petani di Temanggung.

“Jadi di sini juga ada bawang putihnya tapi pas panen keluhannya mereka sering enggak mau nanam lagi karena harganya jatuh, impor pas masuk gitu. Ini di Kecamatan Bansari, di Kabupaten Temanggung,” ucapnya.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Perdagangan pun memberikan jawabannya ketika ditelepon.

Menurutnya, ia akan menurunkan tim untuk meninjaunya.

 “Saya akan kirim tim untuk mengecek, Bapak,” jawab Mendag.

Diketahui, Presiden melakukan penanaman bawang merah bersama masyarakat dan petani di Desa Bansari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung pada Selasa (14/12/2021).

Setelah kegiatan tersebut, Jokowi menyempatkan diri untuk melakukan dialog dengan para petani.

Dialog Presiden dengan para petani dilakukan di sebuah saung.

Dikutip dari Setkab.go.id, para petani enggan menanam bawang putih karena harganya karena masuknya impor bawang putih pada saat panen.

Pada saat itu juga Presiden langsung menelepon Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi.

Baca juga: Berkat JKN-KIS, Petani di Palembang Ini Bisa Rutin Cuci Darah untuk Obati Gagal Ginjal

Tanam Bawang dengan Petani di Temanggung, Jokowi Berharap Produktivitas dan Pendapatan Petani Meningkat

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengawali kunjungan kerjanya dengan meninjau lumbung pangan (food estate) dan melakukan penanaman bawang merah bersama para petani dan masyarakat di Desa Bansari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pada Selasa, (14/12/2021).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengawali kunjungan kerjanya dengan meninjau lumbung pangan (food estate) dan melakukan penanaman bawang merah bersama para petani dan masyarakat di Desa Bansari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pada Selasa, (14/12/2021). (Sekretariat Presiden)

Diberitakan Tribunnews.com, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengawali kunjungan kerjanya dengan meninjau lumbung pangan (food estate) dan melakukan penanaman bawang merah bersama para petani dan masyarakat di Desa Bansari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah pada Selasa, (14/12/2021).

Presiden berharap agar produktivitas dan pendapatan para petani dapat terus meningkat.

“Kami harapkan dengan produktivitas yang makin baik, intervensi di bibit, diharapkan pendapatan (income) dari petani akan meningkat dan ini akan saya lihat setelah panen,” kata Presiden.

Selanjutnya, Kepala Negara memastikan para petani yang menanam bawang di lahan seluas 339 hektare tersebut betul-betul mendapatkan keuntungan.

Presiden menambahkan, para petani juga akan mendapatkan pendampingan dari Kementerian Pertanian.

“Kita dapat memastikan kalau nanti panen sudah terjadi, berarti per hektare mendapatkan berapa ton, kemudian ongkos diproduksinya berapa sehingga ketemu betul bahwa para petani memang mendapatkan keuntungan dari menanam bawang merah ini,” ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menekankan pentingnya menyiapkan penyalur (offtaker) yang akan membeli.

Sehingga, kepastian harga dari bawang merah dapat terjamin.

“Paling penting juga disiapkan off taker yang membeli dari bawang merah yang telah kita tanam tadi, sehingga kepastian harga, kepastian yang membeli itu ada dan harga yang ada tidak dipermainkan oleh para tengkulak,” tuturnya.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Taufik Ismail, Kompas.com/Muhammad Choirul Anwar)

Simak berita lainnya terkait Presiden Joko Widodo dan Pertanian

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas