Hasil Survei Indopol: 26,57 Persen Milenial Lebih Memilih Partai Berideologi Nasionalis Religius
Indopol menemukan temuan menarik dari survei terkait ‘Ideologi Partai Politik 2024’ menurut persepsi generasi Z dan milenial.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Eksekutif Indopol Survey and Consulting Ratno Sulistiyanto mengatakan Indopol menemukan temuan menarik dari survei terkait ‘Ideologi Partai Politik 2024’ menurut persepsi generasi Z dan milenial.
Sebanyak 26,57 dari generasi Z dan milenial menilai partai yang berideologi Nasionalis Religius adalah partai yang dianggap sesuai dengan kebutuhan bangsa dan rakyat Indonesia.
Survei ini dipublikasikan pada Minggu (19/12/2021), dalam acara Rilis Survei Nasional dan Launching Ruang Demokrasi terkait ‘Arah Politik Milenial di Pemilu 2024’.
Sedangkan partai yang berideologi Nasionalis menduduki posisi kedua sebagai partai yang dianggap sesuai dengan kebutuhan bangsa dan rakyat Indonesia dengan angka 18,11 persen.
“Ini di angka 26,57 milenial kita menilai partai yang berideologi nasionalis religius. Kalau temuan kemarin itu yang publik secara umum itu nasionalis yang sangat besar. Ini milenial lebih cenderung pada nasionalis religius,” ujarnya.
Baca juga: Hasil Survei Indopol: Elektabilitas Prabowo Subianto Teratas, Ganjar Pranowo Posisi Kedua
Partai yang berideologi Islam atau hanya religius saja menduduki posisi ketiga yang dianggap sesuai dengan kebutuhan bangsa dan rakyat Indonesia pilihan generasi Z dan milenial dengan angka sebesar 8,7 persen.
Sementara ideologi sosialis hanya 4,53%.
Co-Founder Ruang Demokrasi Ludhy Cahyana mengatakan persepsi generasi lama kerap menilai generasi milenial dari sisi negatif.
Dengan temuan ini menunjukkan milenial juga memiliki konsen tersendiri terhadap politik.
Baca juga: Survei Indopol: 60,50 Persen Publik Puas dengan Kinerja Jokowi-Maruf Amin
Persoalan dunia politik menurutnya saat ini kerap masih mempertontonkan bagaimana cara berkuasa yang tidak dipedulikan generasi milenial.
Sementara politik yang ingin dipahami generasi Z maupun milenial, bagaimana semua kepentingan dan cita-cita mereka ke depan bisa tersosialisasikan dengan baik.
Dimana mereka bisa hidup berdampingan dengan keberagaman agama, keyakinan, suku, dan sebagainya.
“Selama ini milenial selalu dipertontonkan soal isu skandal, isu money politik, isu suap, korupsi, dan sebagainya tapi mereka kurang diedukasi bagaimana politik harus mewujudkan keadilan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya.
Baca juga: Survei Indopol: Elektabilitas Prabowo Subianto Teratas, Disusul Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan
Generasi milenial merupakan penikmat teknologi dan pemanfaat media sosial sejati yang tidak ingin ribet.
Akan ada sekira 60 persen generasi milienial yang akan menjadi pemilih dalam Pilpres 2024, dari total keseluruhan pemilih.
Karena itu, partai politik perlu secara jeli melihat peluang ini, dengan membuat konten-konten segar mengedukasi, bukan konten lawas yang hanya membicarakan soal keturunan atau silsilah.
“Parpol hari ini harus mengedukasi. Karena politik hari ini bagi milenial bukan sesuatu yang enak dinikmati. Makanya mereka (milenial) lebih cenderung ke kegiatan yang sifatnya menghasilkan uang,” katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.