Budi Gunawan Jadi Pimpinan Lembaga Negara Terbaik Versi Survei LPI, Listyo Sigit Urutan Empat
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan, menjadi tokoh sorotan dalam survei Lembaga Pemilih Indonesia (LPI).
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan, menjadi tokoh sorotan dalam survei Lembaga Pemilih Indonesia (LPI).
Hasil survei LPI, Budi Gunawan didapuk menjadi tokoh terbaik dalam deretan menteri atau kepala lembaga negara.
Ia mendapat penilaian tertinggi dan terbaik dari akumulasi penilaian berbagai indikator.
Baca juga: Charta Politika: Elektabilitas PDIP Masih Tertinggi, Diikuti Gerindra dan Golkar
Budi Gunawan disusul nama-nama mentereng dalam memimpin kelembagaan atau kementerian.
Dari 10 nama yang telah dirangkum LPI, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo berada di urutan empat.
Lalu dalam daftar tersebut juga terdapat nama Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas hingga Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Adapun LPI menggelar survei bertajuk Survei Nasional Pandangan kelas Menengah Intelektual terhadap Kepemimpinan dan kinerja Kabinet Indonesia Maju dan para Pimpinan Lembaga Negara Selama Tahun 2021.
Dokumen hasil survei tersebut telah diterima Tribunnews.com pada Senin (20/12/2021).
Dalam keterangannya, survei diselenggarakan mulai 25 November 2021 dan berakhir pada 15 Desember 2021.
Tujuannya yakni untuk mengumpulkan pandangan kelas menengah intelektual tentang kepemimpinan dan kinerja para pembantu presiden selama tahun ini.
Kelas menengah intelektual yang dimaksud adalah kelompok masyarakat berpendidikan tinggi (S1, S2, S3) yang secara sadar dan aktif mengamati proses sosial dan politik dan memiliki pandangan mandiri terhadap situasi sosial-politik selama tahun 2021
Populasi survei adalah para dosen/pakar, peneliti, anggota LSM/NGO, Aktivis.
Sementara teknik sampling yang digunakan pada riset ini adalah snowball sampling di mana subjek yang ditunjuk sebagai sampel memberikan banyak referensi atau sumber mengenai subjek-subjek yang lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan.
Berdasarkan teknik sampling tersebut, jumlah sampel yang di peroleh sebanyak 400 responden.