Sejarah Perayaan Natal: Ditentukan oleh Paus, Pernah Dilarang di Abad 17
Berikut sejarah perayaan Natal dari awal terbentuknya hingga perkembangannya di mana dimulai pada ke-4.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Simak sejarah perkembangan perayaan Natal pada artikel ini.
Natal selalu dirayakan oleh umat Kristiani di seluruh dunia tiap 25 Desember.
Perayaan ini diidentikan dengan peringatan akan kelahiran Yesus Kristus.
Namun ternyata begitu banyak rentetan sejarah yang menyelimuti perayaan Natal hingga akhirnya saat ini dapat dirayakan secara tahunan.
Baca juga: Sinterklas atau Santa Clause? Ini Perbedaannya yang Jarang Diketahui dan Makna Warna Nuansa Natal
Baca juga: SEJARAH Hari Raya Natal 25 Desember, Lengkap dengan Twibbon untuk Dibagikan ke Media Sosial
Lalu bagaimana awal dari perayaan Natal? Berikut ulasannya.
Awal Mula Natal
DIkutip dari history.com, perayaan saat musim dingin sangat banyak dilakukan oleh orang-orang di selurh dunia.
Contohnya, seabad sebelum kedatangan Yesus Kristus, orang Eropa awal merayakan kelahiran dan pencerahan pada hari tergelap di musim dingin.
Banyak orang bersukacita selama hari titik balik matahari ketika musim dingin yang dianggap sangat buruk telah dilewati dan mereka berbahagia ketika adanya sinar matahari yang terlihat.
Lalu di daerah Skandinavia, orang Norwegia merayakan tradisi Yule dari 21 Desember di mana hari titik balik matahari hingga Januari.
Dalam rangka kembali terlihatnya matahari, ayah dan anaknya akan membawakan kayu besar yang akan dibakar.
Kemudian mereka akan berpesta hingga kayu yang dibakar tadi menjadi padam yang mana membutuhkan waktu 12 hari.
Orang Norwegia percaya jika tiap percikan api merepresantikan babi atau anak sapi yang akan lahir selama berlangsungnya tahun tersebut.
Berbeda dengan di Norwegia, orang Roma terdapat perayaan bernama Saturnalia yang mana merupakan penghormatan kepada dewa pertanian, Saturnalia.