Ketua GP Ansor Harap Muktamar ke-34 NU Jadi Momentum untuk Berbenah Diri
Momentum Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk dilakukan muhasabah.
Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua GP Ansor, Rahmat Hidayat Pulungan, menilai momentum Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk dilakukan muhasabah (interospeksi, evaluasi, dan pembenahan) secara internal di dalam tubuh organisasi PBNU.
Diketahui Muktamar ke-34 NU Bakal berlangsung 22-23 Desember di Lampung.
Menurutnya, organisasi islam terbesar di Indonesia seperti NU perlu banyak terobosan dalam bidang pendidikan dan sumber daya manusia dalam menghadapi tantangan zaman yang berubah dengan cepat.
"Sebab, hingga saat ini bidang-bidang tersebut di kalangan NU masih tertinggal," kata Rahmat kepada wartawan, Selasa (21/12/2021)
Rahmat pun membeberkan sejumlah kekurangan dalam bidang pendidikan di dalam NU sendiri, terutama dalam hal kualitasnya.
"Berdasarkan hasil riset yang dilakukannya bahwa NU memiliki 7.462 sekolah yang terdiri dari SD, SMP, SMK dan SMA. Namun di antara sekolah itu, tidak ada satu pun yang memiliki peringkat 100 besar," katanya.
Selain itu, Rahmat mengatakan NU memiliki 44 kampus yang berdiri di bawah naungan NU.
Baca juga: Jelang Muktamar NU, Mantan Bendahara PBNU Ungkap Dukungan Untuk Gus Yahya
Namun, nasibnya sama, tidak ada yang masuk peringkat 100 besar.
"Untuk kampus yang terkreditasi A pun hanya satu, dan itu-itu saja, yakni Universitas Islam Malang (Unisma)," kata Rahmat.
Dalam bidang kesehatan pun, lanjut Rahmat, NU masih ketinggalan dalam hal kualitasnya.
Dia menyebutkan, NU memiliki sekitar 43 rumah sakit, tetapi tidak memiliki fasilitas dan layanan kesehatan yang lengkap.
"Rumah sakit di bawah naungan NU memang sebanyak 43 unit. Namun, tidak termasuk rumah sakit fasilitas dan layanan kesehatan lengkap," katanya.
Baca juga: KPK Bantah Keluarkan Sprinlindik Terkait Dugaan Korupsi Kegiatan Muktamar ke-34 NU
Dalam hal sumber daya manusia (SDM), menurut Rahmat, para cendekiawan yang dilahirkan dari kalangan NU hanya di bidang itu-itu saja.