Muktamar NU: Said Aqil Siradj Jelaskan Konsep Kemandirian
Usia panjang jamaah dan jam’iyyah Nahdlatul Ulama adalah bukti kasih sayang Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Editor: Hendra Gunawan
Di Timur Tengah, menurut Said Aqil, tak banyak dijumpai ulama yang nasionalis, sebagaimana sangat jarang kita temukan kaum nasionalis yang sekaligus ulama.
Sebagai akibatnya, nasionalisme dan agama seringkali bertentangan lalu lahirlah satu demi satu konflik-konflik sektarian.
"Apa yang kita saksikan di Palestina, Myanmar, Rohingya, Israel, Somalia, Suriah, Yaman, hingga Afghanistan adalah rangkaian ketidaktuntasan menjawab tantangan zaman," ungkap Said Aqil.
Nasionalisme dan Agama adalah dua kutub yang saling menguatkan.
"Keduanya jangan dipertentangkan. Demikianlah pusaka wasiat dari Hadratussyaikh Kyai Hasyim Asy’ari yang diamini dan disuarakan ribuan ulama Pesantren," ujar Said Aqil.
Jokowi Ingatkan NU tentang Perubahan Peradaban Dunia
Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo telah resmi membuka acara Muktamar ke-34 Nadhlatul Ulama (NU) di Pondok Pesantren Darussa’adah, Lampung Selatan, hari ini, Rabu (22/12/2021).
Sebelum resmi membuka acara, RI 1 itu memberi peringatan kepada NU serta masyarakat dalam menyikapi peradaban dunia.
Pasalnya hal tersebut berkaitan dengan pesan Mark Zuckerberg, pemilik perusahaan Facebook kepadanya beberapa tahun yang lalu.
Dikatakan olehnya, Zuckerberg pernah memperingati Jokowi terkait dengan kemunculan metaverse.
Metaverse diketahui merupakan bagian dari internet yang dibuat menyerupai dunia nyata.
"Lima tahun yang lalu saya ingat betul saya bertemu sama pemilik Facebook yang namanya Mark Zuckerberg. Saya diajak saat itu main pingpong, tapi tidak ada bola pingpongnya, tidak ada meja pingpongnya."
"Pakai kacamata oculus dan main bermain bersama. Sama kayak main pingpong 100 persen, keringatan juga. Dan dia membisikan kepada saya 'Presiden Jokowi ini baru awal. Nantinya semuanya akan virtual, semuanya akan muncul yang namanya metaverse," ujarnya.
"Hati-hati menyikapi ini dan NU karena di dalamnya temanya berkidhmat di dalam peradaban dunia, hati-hati memang peradaban itu memang harus kita pengaruhi agar kemaslahatan bagi umat manusia di seluruh dunia, khususnya di negara kita Indonesia," kata Jokowi dalam sambutannya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.