Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PDIP Doakan Suksesnya Muktamar NU: Pastikan Tak Ada Intervensi Jokowi

Hasto mengatakan, dengan NU, PDIP membangun persahabatan dan persaudaraan nasional. 

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in PDIP Doakan Suksesnya Muktamar NU: Pastikan Tak Ada Intervensi Jokowi
Panitia Muktamar NU
Penabuhan rebana tanda dibukanya Muktamar NU ke-34 oleh Presiden Jokowi, Wakil Presiden, KH Ma’ruf Amin; Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftachul Akhyar; Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj; Menteri Sekretaris Negara, Pratikno; Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas; dan Gubernur Provinsi, Lampung Junaidi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan, baik Partainya maupun Presiden Joko Widodo, berharap Muktamar Nahdatul Ulama (NU) bisa berjalan dengan baik dan menghasilkan organisasi NU yang solid dengan keseluruhan rekam jejak sejarah perjuangan yang luar biasa, serta mampu menjawab berbagai tantangan jaman. 

Hasto mengatakan, dengan NU, PDIP membangun persahabatan dan persaudaraan nasional. 

Apalagi NU, yang didalam catatan sejarah kemerdekaan bangsa, memiliki visi luar biasa mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin. 

“Kalau kita lihat lambang NU saja mencerminkan bagaimana Islam Rahmatan Lil Alamin tersebut, juga membangun persaudaraan dunia,” kata Hasto, Rabu (22/12/2021). 

“Karena itulah pemerintahan Presiden Jokowi dan PDI Perjuangan mengucapkan selamat atas penyelenggaraan muktamar dan pemilihan seluruh jajaran pengurus NU diyakini akan dilakukan sesuai kultur NU,” tegasnya.

Baca juga: Muktamar NU: Said Aqil Siradj Jelaskan Konsep Kemandirian

Hasto juga memastikan, Presiden Jokowi dan PDIP tidak intervensi dalam proses itu. Dan mengharapkan agar dalam proses muktamar, keseluruhan aspek strategis kepeloporan NU bagi Indonesia dan dunia, dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya. 

“Tentu saja PDI Perjuangan sangat berkepentingan agar NU Ini solid, agar NU ini dengan khittah 1926 dengan tradisi musyawarah, dapat menjalankan tugas-tugas sejarah dan panggilan sejarah bagi seluruh keluarga besar NU,” pungkas Hasto.
 

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas