Pemerintah Targetkan Semua Masyarakat Indonesia Bisa Mengakses Air Minum Perpipaan pada 2030
Adapun target pemerintah, seluruh masyarakat Indonesia bisa mencapai akses air minum perpipaan 100 persen pada 2030.
Penulis: Sanusi
Editor: Hasanudin Aco
Adapun untuk kendala lain, mengenai perpipaan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang tinggal di pinggiran rel, bantaran sungai, atau yang selama ini terkendala masalah legalitas untuk bisa menjadi pelanggan PDAM, Arief mengungkapkan apresiasinya kepada Coca Cola Company yang mendukung program Master Meter.
Master Meter adalah program pelayanan sambungan air yang berbasis komunitas melalui satu meter induk yang kemudian didistribusikan secara swadaya oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).
Arief menyebutkan Master Meter membantu PDAM Surya Sembada untuk melayani masyarakat di sepanjang rel kereta api, yang apabila mengikuti peraturan yang berlaku belum memenuhi aspek legal untuk bisa menjadi pelanggan air perusahaannya.
Bukan cuma di Surabaya, Master Meter juga membantu akses air minum perpipaan di Medan. Kabir Bedi, Dirut PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengatakan kalau Master Meter membantu mempercepat pengadaan air bersih bagi masyarakat yang tidak mampu.
"Kerja sama di Master Meter ini membantu saudara-saudara kami yang aspek legalitasnya belum jelas sehingga membantu juga program pemerinta pusat, daerah, dan kota," ungkap Bedi.
Alifah Sri Lestari, Deputy Chief of Party USAID IUWASH PLUS menambahkan, program Master Meter merupakan terobosan bagi warga MBR yang tinggal di daerah ilegal, atau yang secara teknis berada di luar jaringan atau daerah layanan PDAM.
Dengan mengikuti program Master Meter, warga MBR di dua kota besar tersebut bisa mendapatkan layanan air bersih yang lebih sehat sekaligus lebih terjangkau harganya.
“Harga air PDAM ini lebih murah dibandingkan yang dijual melalui pedagang gerobak air. Harga per jeriken itu sekitar Rp 3 ribu rupiah, kalau dia sehari butuh 2-3 jeriken mereka perlu Rp 6 ribu per hari untuk minum dan masak. Kalau dikalikan 30 hari bisa habis Rp 180 ribu per bulan untuk air. Sementara dengan langganan ke PDAM hanya Rp 50 ribu saja sebulan, jadi bisa membantu masyarakat memenuhi kebutuhan yang lainnya,” kata Alifah.
Pentingnya Sumber Daya Air
Ketua Pelaksana Coca-Cola Foundation Indonesia, Triyono Prijosoesilo mengungkapkan kalau air merupakan bahan baku utama usaha Coca-Cola. Oleh karena itu, isu perusahaan berusaha untuk menjaga hal ini secara berkelanjutan dan mendorong ketahanan air.
Pihaknya juga komitmen dengan peningkatan konservasi air. Sejauh ini, Coca-Cola telah berkegiatan untuk masyarakat di berbagai daerah di Indonesia, dalam jaringan perpipaan, menurutnya Medan dan Surabaya sudah menjadi pilot project yang berjalan baik.
"Dua daerah ini bisa dikatakan sukses, banyak masyarakat bisa lebih mudah mendapatkan air minum. Namun kami akan terus mendukung kegiatan ini, agar masyarakat bisa mendapatkan hidup yang lebih layak," tegas Triyono.
Program Master Meter ini merupakan kolaborasi Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) bekerja sama dengan USAID IUWASH PLUS dalam memantau keberhasilan program di wilayah tersebut. Program ini berupaya meningkatkan akses air minum yang aman, sanitasi dan kebersihan bagi masyarakat yang terpinggirkan.
Penyediaan akses air, sanitasi dan kebersihan (WASH) merupakan tiga hal mendasar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. The Coca-Cola Foundation menganggap WASH sebagai prioritas utama untuk mendukung masyarakat berpenghasilan rendah di wilayah terpencil di Indonesia.