Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejarah Natal: Dipercaya Diadopsi dari Tradisi Pagan hingga Pernah Dilarang di Abad 17

Berikut sejarah singkat tentang perayaan natal yang dipercaya berasal dari tradisi pagan hingga pernah dilarang di abad ke-17.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Miftah
zoom-in Sejarah Natal: Dipercaya Diadopsi dari Tradisi Pagan hingga Pernah Dilarang di Abad 17
Tangkap layar dari biblestudytools.com
Kelahiran Yesus Kristus - Berikut sejarah singkat tentang perayaan natal yang dipercaya berasal dari tradisi pagan hingga pernah dilarang di abad ke-17. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak sejarah perkembangan perayaan Natal pada artikel ini.

Natal selalu dirayakan oleh umat Kristiani di seluruh dunia tiap 25 Desember.

Perayaan ini diidentikan dengan peringatan akan kelahiran Yesus Kristus.

Namun ternyata begitu banyak rentetan sejarah yang menyelimuti perayaan Natal hingga akhirnya saat ini dapat dirayakan secara tahunan.

Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat Hari Natal 2021, Dilengkapi dalam Bahasa Inggris dan Indonesia

Baca juga: Resep Lemon Cream Cake, Kue Hantaran Natal yang Lembut dan Lezat

Lalu bagaimana awal dari perayaan Natal? Berikut ulasannya.

Awal Mula Natal

Gambaran perkiraan perayaan Natal pada abad ke-4.
Gambaran perayaan Natal pada abad ke-4. (theconversation.com)

DIkutip dari history.com, perayaan saat musim dingin sangat banyak dilakukan oleh orang-orang di seluruh dunia.

BERITA TERKAIT

Contohnya, seabad sebelum kedatangan Yesus Kristus, orang Eropa awalnya merayakan kelahiran dan pencerahan pada hari tergelap di musim dingin.

Banyak orang bersukacita selama hari titik balik matahari ketika musim dingin yang dianggap sangat buruk telah dilewati dan mereka berbahagia ketika adanya sinar matahari yang terlihat.

Lalu di daerah Skandinavia, orang Norwegia merayakan tradisi Yule dari 21 Desember di mana hari titik balik matahari hingga Januari.

Kemudian mereka akan berpesta hingga kayu yang dibakar tadi menjadi padam yang mana membutuhkan waktu 12 hari.

Orang Norwegia percaya jika tiap percikan api merepresantikan babi atau anak sapi yang akan lahir selama berlangsungnya tahun tersebut.

Berbeda dengan di Norwegia, orang Roma terdapat perayaan bernama Saturnalia yang mana merupakan penghormatan kepada dewa pertanian, Saturnalia.

Selama seminggu saat hari titik balik matahari dan berlanjut selama sebulan penuh, perayaan Saturnalia merupakan saat di mana menjadi waktu untuk berfoya-foya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas