Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasca-gempa M 7,4, Maluku Barat Daya Diguncang 14 Kali Gempa Susulan, Terbesar Berkekuatan M 5,2

Kepala Stasiun Geofisika Ambon Herlambang Hudha mengatakan wilayah Maluku Barat Daya diguncang gempa susulan sebanyak 14 kali, Kamis (30/12/2021).

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Pasca-gempa M 7,4, Maluku Barat Daya Diguncang 14 Kali Gempa Susulan, Terbesar Berkekuatan M 5,2
Twitter BMKG
Gempa bumi berkekuatan M 7,4 SR mengguncang Maluku Barat Daya. 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Stasiun Geofisika Ambon Herlambang Hudha mengatakan wilayah Maluku Barat Daya telah diguncang gempa susulan sebanyak 14 kali, pada Kamis (30/12/2021).

Gempa susulan tersebut diketahui terjadi setelah wilayah Maluku Barat Daya diguncang gempa berkekuatan 7,4 magnitudo pada Kamis (30/12/2021) dini hari.

“Catatan kami sampai saat ini ada 14 kali gempa susulan terjadi di Maluku Barat Daya,” kata Herlambang dilansir Kompas.com, Kamis (30/12/2021).

Menurut Herlambang, di antara 14 gempa susulan tersebut, ada dua gempa yang berkekuatan besar, yakni 5,2 magnitudo.

Baca juga: Hingga Pukul 14.20 WIT Sudah Terjadi 12 Kali Gempa Susulan di Maluku, 2 Rumah Warga Rusak

Sementara itu gempa susulan yang kecil berkekuatan 4,1 magnitudo.

“Terbesar itu gempa susulan 5,2 itu ada dua kali dan yang terkecil itu 4,1,” ungkapnya.

Lebih lanjut Herlambang menuturkan, setelah gempa besar biasanya akan ada gempa kecil.

Berita Rekomendasi

Gempa kecil tersebut terjadi untuk mencapai titik keseimbangan, hingga benar-benar stabil.

“Biasanya setelah ada gempa besar itu pasti ada gempa kecil. Jadi itu dia ingin mencapai keseimbangan, jadi dia terus mengeluarkan energi sampai benar-benar stabil, ” tutur Herlambang.

Baca juga: Gempa Magnitudo 7,3 Guncang Laut Banda Maluku Kamis Dini Hari, BMKG Beri Penjelasan

Gempa Kuat M 7,4 Mengguncang Maluku Barat Daya

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, gempa bumi dengan magnitude (M)7,4 terjadi pada Kamis pagi (30/12), pukul 01.25 WIB atau 03.25 waktu setempat.

Pusat gempa berada pada 45 km barat laut Maluku Barat Daya (MBD), Provinsi Maluku, dengan kedalaman 210 km.

"Masyarakat setempat merasakan guncangan kuat," ujar Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Kamis, (30/12/2021).

Menurutnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten MBD melaporkan warganya merasakan guncangan kuat sekitar 3 detik.

Baca juga: BREAKING NEWS: Gempa M 7,4 SR Guncang Maluku Barat Daya, Dirasakan hingga Sorong Papua

Guncangan mengakibatkan warga panik hingga keluar rumah. Pihak BBPBD masih melakukan pemantauan dampak dan situasi pascagempa.

"Berdasarkan pemodelan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tidak memicu terjadinya tsunami," katanya.

Pantuan BMKG mencatat kekuatan gempa yang diukur dengan skala Modified Mercalli Intensity (MMI) menunjukkan Takur V – VI MMI, Tepa IV-V MMI, Saumlaki IV MMI, Tual dan Rote III MMI serta Sabu, Raja Ampat, Kota Sorong II MMI.

Parameter VI MMI mendeskripsikan getaran dirasakan semua penduduk dan kebanyakan semua terkejut serta lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.

Pascagempa M7,4, gempa susulan dengan magnitudo di atas 5,0 terjadi pada 03.32 WIB atau 05.32 waktu setempat. BMKG mencatat gempa M5,1 yang berpusat pada 36 km barat laut MBD dengan kedalaman 170 km.

Baca juga: Gempa Kuat M7,4 Mengguncang Maluku Barat Daya, Tidak Berpotensi Tsunami

Berdasarkan analisis inaRISK, Kabupaten MBD merupakan wilayah berada pada potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi.

Sebanyak 17 kecamatan yang berada di kawasan kepulauan yang teridentifikasi pada potensi bahaya tersebut.

Kabupaten tersebut juga memiliki potensi bahaya tsunami kateogir sedang hingga tinggi di sejumlah wilayah kecamatan yang sama.

"Hingga kini Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB masih memantau dan melakukan koordinasi dengan BPBD setempat. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya gempa maupun tsunami," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Taufik Ismail)(Kompas.com/Rahmat Rahman Patty)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas