PMI Bersama BMKG Akan Luncurkan Sistem Integrasi Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana
PMI bekerja sama dengan BMKG kan segera meluncurkan sistem integrasi dalam upaya kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Palang Merah Indonesia (PMI) bekerja sama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan segera meluncurkan sistem integrasi dalam upaya kesiapsiagaan menghadapi bencana.
“Dalam waktu dekat akan diluncurkan satu integrasi sistem antara BMKG dan Palang Merah Indonesia,” kata Sekretaris Jenderal PMI, Sudirman Said pada konferensi pers Kamis (30/12/2021) di Markas Pusat PMI Jakarta.
Sudirman Said mengatakan kesiapsiagaan PMI dalam menghadapi bencana mencakup 3 hal, yakni informasi real time, forecast based early action, hingga kemampuan dukungan asset dan logistic serta sistem keuangan PMI.
Sudirman mengatakan dalam menghadapi bencana, meskipun belum sempurna, informasi yang diterima PMI akan menuju real time.
Dengan tersambung dengan sistem BMKG, kedepannya tindakan yang akan dilakukan PMI didasari pada prakiraan atau ‘forecast’.
Baca juga: PMI Distribusikan Air Bersih ke Lokasi Pengungsian Korban Erupsi Gunung Semeru
Sistem ini akan mengintegrasikan pantauan cuaca dari BMKG, sehingga kesiapsiagaan tidak harus menunggu bencana terjadi.
“Ini akan sangat membantu kita kedepannya,” kata Sudirman.
Sudirman mengatakan sistem ini akan menyempurnakan sistem yang telah dibangun PMI selama tahun 2021.
Ia berujar, pada tahun 2021 PMI terus mempercepat upaya-upaya digitalisasi operasional.
Dimulai dari penguatan Simdondar, yakni sistem yang sudah dulu ada yang merupakan platform donor darah nasional untuk memudahkan pendonor darah.
Kemudian SIAMO yang merupakan sistem informasi dan manajemen operasi, untuk mengelola relawan dan pengendalian operasi di lapangan.
Baca juga: PMI dan ICRC Bertemu, Perkuat Kerja Sama Pelayanan Kemanusiaan Masa Pandemi di Indonesia Timur
Lalu SIKAP, sistem informasi administrasi keuangan dan aset PMI, untuk memantau stok aset atau peralatan penanggulangan bencana hingga sumber daya keuangan di PMI.
“3 platform ini akan kita integrasikan, dan insya Allah dalam waktu dekat kita akan meluncurkan sistem yang mengintegrasikan pantauan cuaca yang disiapkan oleh BMKG dengan PMI,” kata Sudirman
Pada tahun ini PMI juga mendapatkan status lembaga yang bisa mengeluarkan sertifikasi profesi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Baca juga: Jusuf Kalla Tegaskan PMI Tidak Jual Darah
Sehingga PMI kedepannya diberikan kewenangan untuk menyelenggarakan sertifikasi.
Sudirman mengatakan PMI telah mempersiapkan 47 jenis keterampilan dan 70 asesor serta tempat uji kompetensi yang tersebar di seluruh Indonesia untuk menyambut hal ini.
“Mudah-mudahan pada bulan Januari selesai asesmennya dan segalanya bisa dipenuhi, maka awal tahun depan PMI sudah mendapatkan status sebagai lembaga penyelenggara sertifikasi profesi,” kata Sudirman Said.
“Ini penting karena kita ingin relawan PMI dan keterampilan operasi kemanusiaan bisa ditularkan, sehingga orang untuk bergerak dibidang kebencanaan atau donor darah harus memiliki keterampilan yang disertifikasi,” ujarnya.