Ketum PBNU Gus Yahya Ungkap Kerinduannya pada Sosok Gus Dur
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengaku merindukan sosok Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengaku sangat merindukan sosok Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Menurutnya, kerinduan tersebut juga ikut dirasakan oleh masyarakat Indonesia lainnya.
"Saya merasakan sampai detik ini kita terus-menerus merindukan Gus Dur, dan kita tahu di luar sana, sekian banyak anak bangsa tidak henti-hentinya merindukan Gus Dur," ujar Gus Yahya dalam Haul ke-12 Gus Dur yang digelar secara daring, Kamis (30/12/2021) malam.
Baca juga: Stafsus BPIP Ajak Bangsa Indonesia Meneladani Gus Dur Sang Pejuang Kemanusiaan
Menurut Gus Yahya, selama hidupnya Gus Dur selalu mampu memberikan solusi untuk permasalahan bangsa.
Saat ini, menurutnya, sangat sedikit sosok yang mampu memberikan jalan keluar dalam sebuah permasalahan seperti Gus Dur.
"Alangkah sedikit yang tampil dengan kecerdasan untuk menawarkan jalan keluar seperti Gus Dur di tengah mendung moral yang menggeluti dunia sekitar kita, alangkah sedikit yang hadir manusia dengan kejujuran penuh seperti Gus Dur di tengah-tengah banyak ketidakpastian masa depan," ungkap Gus Yahya.
Baca juga: Gus Yahya Pastikan PBNU Siap Kritik Pemerintah Jika Ada Kebijakan Tak Berpihak Kepada Umat
Gus Dur, kata Gus Yahya, memiliki visi yang mengedepankan kemanusiaan bagi seluruh orang tanpa terkecuali.
"Kita tahu apa yang ada dalam diri Gus Dur. Kita tahu bahwa Gus Dur memiliki idealisme dan visi. Idealisme Gus Dur adalah idealisme kemanusiaan inklusif universal. Bahwa kita sebagai manusia harus berpihak kepada manusia tanpa peduli latar belakang apa pun," pungkas Gus Yahya.
--