Tatap 2022, Muhaimin Iskandar: Perlu Ada Terobosan Baru Pasca-Pandemi
Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan, pandemi juga menyebabkan porak porandanya perekonomian masyarakat.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahun 2021 segera berlalu, dan Tahun 2022 sudah di depan mata.
Sepanjang 2021 menyisakan cerita pilu yang luar biasa akibat pandemi Covid-19.
Sedikitnya 144.088 warga Indonesia meninggal akibat Covid-19 sejak awal 2020 silam. Puncaknya terjadi pada 2021 ketika varian Delta menggila di Tanah Air.
Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan, pandemi juga menyebabkan porak porandanya perekonomian masyarakat.
”Bangsa ini menghadapi kesulitan yang luar biasa sepanjang tahun ini. 2021 segera berlalu, Tahun 2022 segera datang. Kita menyambutnya dengan semangat dan sikap optimistis,” ujar Gus Muhaimin, Jumat (31/12/2021).
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan, meski bangsa ini harus bersikap optimistis dan percaya kekuatan sendiri, namun tidak boleh berpuas diri dan bersantai dengan keadaan saat ini.
Baca juga: Gus Muhaimin: Jangan Sia-siakan Hak Pilih dengan Memilih Partai yang Dipastikan Tak Lolos Pemilu
”Meski Bank Dunia dan IMF menyatakan ekonomi Indonesia tahun 2022 akan pulih mendekati keadaan sebelum pandemi, namun kita harus tetap berfikir inovatif dan membuat terobosan baru,” tuturnya.
Diketahui, Bank Dunia memproyeksikan perekonomian Indonesia bakal pulih setelah mengalami kontraksi akibat pandemi Covid-19 sejak 2020. Pada 2021, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 3,7 persen.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut dengan asumsi Indonesia tidak mengalami gelombang baru Covid-19 yang lebih parah.
Pada 2022, Bank Dunia juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat 5,2 persen dan 5,1 persen pada 2023.
Baca juga: Tempat Wisata Diminta Tidak Pesta Kembang Api Sambut Tahun Baru 2022
Proyeksi tersebut berdasarkan asumsi program vaksinasi akan terus dilakukan dengan harapan sebagian besar provinsi bisa mencapai tingkat vaksinasi hingga 70 persen pada 2022 dan dengan catatan Indonesia tidak akan mengalami gelombang baru Covid-19 yang lebih parah.
Sementara Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memproyeksikan ekonomi Indonesia bisa tumbuh menjadi 3,2 persen pada tahun 2021, dan naik 5,9 persen pada 2022.
”Pemulihan dari pandemi bukan hanya pemulihan ekonomi, atau naiknya angka-angka PDB (produk domestik bruto), tetapi juga pemulihan sosial ekonomi,” urainya.
Gus Muhaimin berharap pandemi Covid-19 benar-benar berakhir sehingga bangsa ini bisa menata masa depan yang lebih baik lagi di masa-masa mendatang.