Ganjar Apresiasi Sikap Tolong Menolong Masyarakat yang Buat Indeks Kebahagiaan Jateng Meningkat
Ganjar mengatakan meningkatnya indeks kebahagiaan masyarakat tak lepas dari peran masyarakat itu sendiri.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik ( BPS) menyebutkan bahwa tingkat kebahagiaan masyarakat Jawa Tengah (Jateng) terus meningkat selama dipimpin Gubernur Ganjar Pranowo.
Dalam survei tersebut, indeks kebahagiaan masyarakat Jateng mencapai 71,73 poin.
Ganjar mengatakan meningkatnya indeks kebahagiaan masyarakat tak lepas dari peran masyarakat itu sendiri.
Menurutnya, ketika masyarakat dapat hidup dengan aman, damai, dan tentram, hal tersebut secara otomatis meningkatkan poin indeks kebahagiaan.
Baca juga: Survei BPS: Indeks Kebahagiaan Masyarakat Jateng Meningkat sejak Dipimpin Ganjar
"Itu semua karena masyarakat. Jika masyarakat bisa ayem dan tentram sudah pasti indeks kebahagiaannya akan naik. Kalau buat saya, hal terpenting adalah cara berkomunikasi dengan sesama. Masyarakat harus bisa saling jaga perasaan saja," ujar Ganjar dalam keterangannya, Rabu (5/1/2022).
Pada 2014, indeks kebahagiaan masyarakat Jateng tercatat ada di angka 67,81 poin. Angka tersebut naik pada 2017, yakni mencapai 70,92 poin.
Selain hidup dengan damai dan tentram, suasana kehidupan masyarakat Jateng yang saling tolong menolong juga berdampak besar.
Baca juga: Ganjar Pranowo Soal Korupsi di Bank Jateng: Gak Ada Ampun Buat Saya, Ketahuan Tak Pecat
Menurutnya, rasa saling tolong menolong antar-masyarakat yang tinggi mampu membuat kehidupan semakin nyaman.
"Jadi, kalau ada kesulitan di masyarakat, tetangga kiri dan kanan itu membantu. Itu yang membuat masyarakat merasa nyaman. Saya akan terus berusaha meningkatkan indeks kebahagiaan masyarakat Jateng,” ucap Ganjar.
Lebih lanjut, Ganjar beserta jajaran Pemerintah Jateng juga berjanji tidak akan lalai untuk mewujudkan hal tersebut.
Ia pun mengingatkan kepada masyarakat bahwa dalam menciptakan kehidupan yang baik tak cukup hanya dengan membangun keberadaan material saja.
"Spiritual itu juga sama pentingnya. Mudah-mudahan makin banyak orang yang bahagia. Kalau semua bahagia, kita semua makin enak bergaul, nyaman antar sesama, dan itu membuat semua kondisi jadi kondusif," ujarnya.
