Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Kena OTT KPK setelah Heboh Anggarkan Belanja Karangan Bunga Rp 1,1 M
Wali Kota Bekasi, Jawa Barat Rahmat Effendi terjaring OTT KPK, sempat bikin heboh karena anggarkan belanja karangan bunga Rp 1,1 M dari APBD.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/1/2021).
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, dikabarkan menjadi satu di antara orang yang ditangkap KPK.
Kabar digelarnya OTT KPK itu pun dibenarkan oleh Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron.
"Benar, KPK telah melakukan giat tangkap tangan terhadap penyelenggara negara di wiayah Bekasi Jawa Barat siang hari ini,” ujar Ghufron kepada Tribunnews.com, Rabu.
Baca juga: HARTA Kekayaan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi yang Terjaring OTT KPK Capai Rp 6,3 M, Punya 39 Tanah
Selain Rahmat Effendi, KPK juga menangkap beberapa pihak lainnya.
Sejumlah besaran uang yang diduga berkaitan dengan praktik suap juga telah diamankan KPK.
"Beberapa pihak kami amankan bersama sejumlah uang. Kami saat ini sedang memeriksa para pihak untuk membuat terang dugaan tindak pidana korupsi yang sedang kami selidiki."
"Mohon bersabar pada saatnya nanti kami akan sampaikan setelah proses pemeriksaan selesai," kata Ghufron.
Sebelum terjaring OTT KPK, Rahmat sempat membuat publik heboh karena menggelontorkan anggaran Rp 1,1 miliar untuk belanja karangan bunga.
Baca juga: Golkar Tunggu Pengumuman Resmi KPK yang Disebut Tangkap Rahmat Effendi
Dana tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemkot Bekasi Tahun 2022.
Berdasarkan data situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Bekasi, tertulis item belanja dengan nama paket pengadaan karangan bunga dengan nomor tender 19841359.
Dalam rinciannya, item belanja pengadaan karangan bunga berada di Sekretariat Daerah Tahun Anggaran 2022 dengan nilai pagu paket Rp 1.139.790.000.
Tender paket pengadaan karangan bunga diikuti sebanyak 14 perusahaan dan berdasarkan hasil evaluasi, CV Idea Kreasi Mandiri didapuk sebagai pemenang tender.
Perusahaan tersebut memilik harga penawaran sebesar Rp1.084.800.000 di bawah harga nilai pagu yang ditetapkan dalam APBD 2020 Kota Bekasi.
Dalam situs yang sama, belanja karangan bunga merupakan item yang kerap dimasukkan dalam APBD Kota Bekasi di hampir setiap tahunnya.
Pada APBD 2021 silam, belanja karangan bungan yang digelontorkan Pemkot Bekasi sebesar Rp 993,3 juta.
Lalu pada 2020, nilai HPS (harga perkiraan sendiri) untuk belanja karangan bunga sebesar Rp 964 juta.
Selanjutnya tahun 2019 sebesar Rp 766,5 juta
Respons Wali Kota Bekasi soal Anggaran Karangan Bunga
Terkait anggaran karangan bunga itu, Rahmat Effendi pun angkat suara.
Pria yang biasa disapa Pepen ini mengatakan karangan bunga yang dikirim Pemkot adalah bentuk perhatiannya sebagai kepala daerah.
Dia menjelaskan, hampir setiap hari menerima undangan dari warga, baik acara pernikaha, khitan, peresmian hingga berita duka meninggal dunia.
Baca juga: Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Sempat Menghadiri Rapat di DPRD Sebelum Ditangkap KPK
Sebagai kepala daerah, ia mengakui tak ingin mengecewakan warga yang sudah mengundangnya meski tidak mungkin undangan tersebut dihadiri satu per satu.
Untuk, karangan bunga itu ia kirimkan atas namanya dan Pemkot Bekasi karena dinilai sebagai cara terbaik hubungan baiknya dengan warga tetap terjaga.
"Warga itu tidak minta secara khusus wali kota dateng atau biasanya kalau orang dateng itu kan dikirim bunga itu aja udah senangnya, bahagianya udah luar biasa," kata Rahmat di Stadion Patriot, Selasa (4/12/2022), dikutip dari Tribun Jakarta.
Baca juga: Profil Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi yang Buat Heboh Anggarkan Belanja Karangan Bunga Rp1,1 Miliar
Ia meminta, anggaran belanja karangan bunga dari APBD yang mencapa Rp1,1 miliar jangan dilihat sekedar nilainya.
Menurut dia, melalui karangan bunga, kepala daerah baik wali kota dan wakil wali kota ingin ikut berbahagia bersama warga, atau turut berduka cita bagi yang sedang mendapatkan musibah.
"Jadi jangan dilihat nilainya tapi dilihat bentuk kepala daerah itu perhatian terhadap hubungan dengan warganya," jelas dia.
(Tribunnews.com/Shella Latifa/Ilham Rian)(Tribun Jakarta/ Yusuf)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.