Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penjelasan Menkes soal PTM 100% Berbarengan dengan Omicron Masuk Indonesia

Menkes Budi tanggapi soal pembukaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang berbarengan dengan masuknya virus Covid-19 varian Omicron di Indonesia

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Penjelasan Menkes soal PTM 100% Berbarengan dengan Omicron Masuk Indonesia
TRIBUN SUMSEL/TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO
Siswa murid kelas 1 mengikuti Pengajaran Tatap Muka (PTM) hari pertama di SDN 232, Palembang, Senin (6/9/2021). Siswa dan guru menerapkan protokol yang ketat seperti selalu memakai masker, melakukan pengecekan suhu tubuh dan mencuci tangan sebelum masuk ke dalam kelas. Siswa pun diatur untuk mengikuti pembelajaran tatap muka sebanyak seminggu dua kali pertemuan dengan durasi dua jam pelajaran.TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO 

Belum lagi, kata Menkes, antibodi anak-anak cenderung lebih kuat daripada orang dewasa.

"Kita jalankan dulu, kita lihat perkembangannya kan ada active case finding-nya."

"Kita juga sama tahu kalau ada yang kena anak-anak itu, risiko fatalnya seperseratus dewasa."

"Sangat kecil sekali yang yang masuk rumah sakit dan juga apalagi yang sampai fatal dibandingkan dengan dewasa," terang Menkes Budi.

Pro Kontra Sekolah Tatap Muka 100 Persen

Pro kontra terkait Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen terjadi di masyarakat hingga akhirnya mengundang respons para tokoh.

Mengutip Kompas TV, Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, menilai pemberlakuan sekolah tatap muka ini cukup sulit untuk diputuskan.

Baca juga: KSP Sebut PTM 100 Persen Sudah Mempertimbangkan Kesiapan Warga Sekolah

Berita Rekomendasi

"Harus diakui memang ini situasi sulit untuk diputuskan, tapi pada waktu yang sama kami juga sering menyampaikan kenapa Kemdikbud tidak bisa menjadikan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sebagai modal terbaik."

"Jujur harus diakui, Kemdikbud dalam setahun setengah ini, belum bisa mengevaluasi dan memperbaiki sistem pembelajaran jarah jauh."

"Sekali lagi ini pilihan sulit dan akhirnya diputuskan langsung 100 persen," terang Syaiful.

Kendati demikian, meskipun sifatnya wajib, sekolah dengan sistem PJJ masih bisa menjadi pilihan jika memang kondisi tidak memungkinkan.

"Tentu sekali lagi, ini sifatnya yang walapun wajib, tapi bagi sekolah yang belum siap melakukan PTM ini masih bisa pada posisi opsional."

"Dan terus menyesuaikan dua sampai tiga bulan ke depan, sambil kita melihat perkembangan Covid-19 ke depan," lanjut Syaiful.

Baca juga: 2.053 Sekolah di Jaksel Gelar PTM 100 Persen, Wali Kota Pastikan Sekolah Terapkan Prokes Ketat

Sebaiknya Digelar usai Siswa Dapat Vaksinasi Lengkap

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas