TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi alias Pepen ternyata pernah dapatkan penghargaan khusus sebagai Pemerintah Daerah (Pemda) yang miliki kinerja dan tata kelola terbaik untuk Kota Bekasi.

Penghargaan tersebut diberikan oleh Indonesia Institute for Public Governance.

Bahkan sebelum menjabat sebagai Wali Kota Bekasi dua periode, 2013-2018 dan 2018-2023, Pepen dikabarkan sempat menggantikan posisi orang nomor satu di Bekasi tahun 2012.

Pada saat itu Pepen yang merupakan wakil wali kota menggantikan posisi Wali Kota Mochtar Mohammad yang tersandung kasus korupsi. 

Tak disangka, Pepen malah diduga tersandung kasus suap dilingkungan pemerintahan daerah.

Pepen dikabarkan terjaring operasi tangkap tangan (OTT), Rabu (5/1/2022).

Dikutip Kompas.com, Kamis (6/1/2022) sebelum ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Pepen memiliki segudang pengalaman hingga banyak mendapatkan penghargaan.

Baca juga: Dipolisikan Pensiunan Jenderal TNI, Kadishub Depok dan Anggota DPRD Jadi Tersangka di Bareskrim 

Baca juga: KPK: OTT Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Terkait Suap Proyek dan Lelang Jabatan

Selama memimpin Kota Bekasi, ia telah tercatat telah meraih sejumlah penghargaan.

Politikus Partai Golkar ini bahkan mampu mengantongi piagam dari Komnas Hak Asasi Manusia (HAM) pada 2017.

Pepen dinilai memiliki peran dan komitmen tinggi dalam melindungi dan menjamin hak atas kebebasan beragama dan berkeyakinan di Kota Bekasi.

Pada 2020, ia menerima juga piagam penghargaan sebagai tokoh toleransi 2020 dari Perkumpulan Wartawan Media Kristiani Indonesia (Perwamki).

Mengutip situs resmi Pemkot Bekasi, Pepen membawa Pemkot Bekasi meraih 24 penghargaan tahun 2019.

Baik ditingkat pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, maupun pihak swasta.

Baca juga: Wali Kota Bekasi Terjaring OTT, Ketua KPK: Ini Catatan Buruk di Tengah Upaya Pemberantasan Korupsi

Salah satunya adalah penghargaan kategori layanan kesehatan ramah anak dari Gubernur Jawa Barat.