Psikolog: Pemilik Spirit Doll Harus Waspada Saat Mulai Tak Bisa Berinteraksi di Kehidupan Sosialnya
Psikolog Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Hudaniah, S Psi M Si mengungkapkan, ada suatu kondisi yang yang diwaspadai bagi pemilik spirit doll.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Inza Maliana
TRIBUNNEWS.COM - Psikolog Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Hudaniah, S Psi M Si mengungkapkan, ada suatu kondisi yang yang diwaspadai bagi para pemilik spirit doll atau boneka arwah.
Yakni pada saat mereka merasa perilakunya mulai tidak efektif dan merasa terganggu.
Salah satu contohnya yaitu saat pemilik spirit doll ini tidak bisa berinteraksi dengan sesama manusia pada umumnya.
Karena selama ini ia terbiasa untuk mengeskpresikan emosinya kepada boneka atau spirit doll ini.
"Ketika ada perilaku yang tidak efektif, perilaku yang terganggu, misalnya dia tidak berinteraksi dengan manusia dia tidak mampu, mengekspresikannya hanya pada boneka, tidak pada manusia sesungguhnya, nah itu yang harus diwaspadai," kata Hudaniah kepada Tribunnews.com, Kamis (6/1/2021).
Baca juga: Psikolog Ungkap Fenomena Spirit Doll Tak Berbahaya, Asal Pemilik Bisa Bedakan Realitas dan Imajinasi
Terlalu sering berinteraksi dengan spirit doll atau boneka arwah ini bisa membuat seseorang menjadi tidak bisa melakukan kontak sosial dengan masyarakat yang sesungguhnya.
"Tidak ada kontak sosial dengan masyarakat yang sesungguhnya, yang sesama manusia, nah ini yang harus lebih waspada," imbuhnya.
Namun jika pemilik spirit doll ini kehidupan sosialnya tetap efektif, tetap bisa berinteraksi dengan masyarakat, serta masih bisa membangun relasi maka itu tidak akan menjadi masalah.
"Jadi ketika kehidupan sosialnya tetap efektif, dia tetap berinteraksi, tetap dia bisa membangun relasi dengan nyaman, tidak hanya dengan bonekanya itu saja, maka tidak masalah," terang Hudaniah.
Lain halnya jika pemilik spirit doll ini sudah mulai merasakan efek terganggunya kontak sosialnya, maka perlu diwaspadai.
Baca juga: Fenomena Spirit Doll: Kolektor Curahkan Kasih Sayang Layaknya ke Anak, Pakar Sebut Tren Musiman
Karena sebuah boneka tidak bisa mengekspresikan emosinya, atau membalas ekpresi dari pemiliknya, dan boneka ini hanyalah sebuah benda mati.
Jika sang pemilik menganggap boneka tersebut merespon dengan menangis atau tertawa, maka itu hanyalah persepsi sang pemilik saja.
"Tapi kalau itu sudah terganggu, nah itu yang masalah. Kenapa? karena boneka tidak bisa mengekspresikan, membalas ekspresi, dia benda mati."
"Kalaupun dianggap boneka merespon, dia menangis, dia tertawa, nah itu hanyalah persepsi dia terhadap boneka yang dia pikirkan, nah ini yang harus waspada," pungkasnya.
Baca juga: Gaji Babysitter Spirit Doll Ivan Gunawan Rp7,5 Juta per Bulan, Tak Boleh Ganggu Eqqel-Marvel Main