Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ingin Berangkat Umrah di Masa Pandemi? Simak Pengalaman Para Pimpinan PPIU Anggota AMPHURI

Cukup dengan menunjukkan gelang yang diberikan muasasah, jamaah diperbolehkan masuk masjid dan raudhah.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Ingin Berangkat Umrah di Masa Pandemi? Simak Pengalaman Para Pimpinan PPIU Anggota AMPHURI
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/IST/FX ISMANTO
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah kembali membuka keberangkatan jemaah umrah asal Indonesia setelah sebelumnya ditutup karena pandemi Covid 19. Keberangkatan perdana ini diikuti oleh 419 jamaah Samira Travel yang berasal dari berbagai daerah seperti: Batam, Pekanbaru, Bengkulu, Jakarta, Samarinda, Balikpapan, Berau, Jawa Barat, Makasar dan NTB.IST/FX ISMANTO 

Pembicara pertama dr Erni Daryanti berbagi pengalaman selama di Madinah, khususnya saat beribadah di Masjid Nabawi.

Meski pada awalnya kebingungan saat mau masuk Masjid Nabawi, karena terkendala aplikasi tawakkalna, namun bisa diatasi dengan gelang yang dibekali oleh muasasah.

"Alhamdulilah saat memasuki raudhah, kami diberikan waktu 15-20 menit," ujarnya.

Hal yang sama disampaikan oleh Mawar Wahyuningsih, bahwa jamaah cukup dengan menunjukkan gelang yang diberikan muasasah, jamaah diperbolehkan masuk masjid dan raudhah.

"Di dalam masjid sendiri masih sepi, sehingga kita bisa menikmatinya nyaman, kecuali hari Kamis dan Jumat," kata Mawar.

Baca juga: AMPHURI Ungkap Ada Perbedaan Durasi Karantina Jamaah Landing di Jeddah dan Madinah

Sementara narasumber Andriyani mengaku pengalaman yang dialami berbeda dengan pembicara sebelumnya, seperti dalam hal karantina di Madinah maupun saat memasuki Masjid Nabawi.

Menurutnya, prosedur karantinanya setiap grup pasti berbeda tergantung pada muasasah dan hotel karantina.

Berita Rekomendasi

Begitu pula saat reservasi untuk masuk ke raudhah melalui aplikasi tawakkalna karena belum mendapat tashreh.

"Pada saat itu ikhtiar kami belum berhasil. Namun akhirnya setelah mendapat tashreh dari muasasah baru bisa, meskipun saat itu kami hanya bisa masuk sekali ke raudhah," katanya.

"Alhamdulillah, sepertinya Saudi saat ini begitu memanjakan kaum muslimah untuk beribadah ke raudhah. Jadi kalau mau umrah dan berdoa dengan khusyu dan nikmat di raudhah, ayo deh berangkat umrah saat ini juga jangan ditunda-tunda," imbuhnya.

Pembicara lainnya, Hanny Hanifah mengakui adanya kesulitan dalam melakukan sign up aplikasi tawakkalna, karena operator seluler dari Indonesia yang bisa menerima kode OTP pengaktifan aplikasi Tawakkalna baru Indosat, sementara yang lain belum bisa.

Karena itu, ia menganjurkan agar jamaah menggunakan tersebut atau nomor Saudi.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah kembali membuka keberangkatan jemaah umrah asal Indonesia setelah sebelumnya ditutup karena pandemi Covid 19. Keberangkatan perdana ini diikuti oleh 419 jamaah Samira Travel yang berasal dari berbagai daerah seperti: Batam, Pekabaru, Bengkulu, Jakarta, Samarinda, Balikpapan, Berau, Jawa Barat, Makasar dan NTB.


Keberangkatan mereka dilepas langsung oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief, mewakili Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, Ceo dan Founder Samira Travel Fauzi Wahyu Muntoro, Wakil Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Sulaiman, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, Direktur Pengelolaan Dana Haji dan Sistem Informasi dan Haji Terpadu Jaja Jaelani, dan Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Nur Arifin.


Hilman menyampaikan pesan Menag Gus Yaqut agar mematuhi aturan di tanah air dan di Arab Saudi.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah kembali membuka keberangkatan jemaah umrah asal Indonesia setelah sebelumnya ditutup karena pandemi Covid 19. Keberangkatan perdana ini diikuti oleh 419 jamaah Samira Travel yang berasal dari berbagai daerah seperti: Batam, Pekabaru, Bengkulu, Jakarta, Samarinda, Balikpapan, Berau, Jawa Barat, Makasar dan NTB. IST/FX ISMANTO (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/IST/FX ISMANTO)

"Memang pengalamannya setiap jamaah berbeda-beda, termasuk saya dan pembicara sebelumnya tadi. Intinya, kami terus mencoba dengan berbagai cara, baik melalui aplikasi tawakkalna, gelang maupun tashreh," ujarnya.

Selanjutnya Alfiah Ali Mustary menambahkan untuk memasuki masjid sangat bisa hanya dengan menujukkan gelang di pintu masuk.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas