Sebelum Booster Covid-19, ITAGI Ingatkan Target Vaksinasi Lengkap Harus Capai 70 Persen
ITAGI sambut baik pemberian izin darurat vaksin Covid-19 untuk booster, tapi perlu diingat capaian 70 persen vaksinasi lengkap dosis 1 dan 2 terpenuhi
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Sri Rezeki Hadinegoro menyambut baik pemberian izin darurat vaksin Covid-19 untuk booster ini.
Namun ia mengingatkan, agar capaian 70 persen vaksinasi lengkap dosis 1 dan 2 segera terpenuhi.
"Jadi kita harus berhentikan dulu ini penularan maka sebelum booster kita harus ingat bahwa 70 persen dari rakyat kita ini harus sudah di vaksinasi komplit," ujar Prof Sri dalam konferensi pers virtual, Senin (10/1/2022).
Baca juga: Update: 414 Kasus Omicron di Indonesia, 114 Orang Dinyatakan Sembuh
Baca juga: Kondisi Terkini 36 Warga Krukut yang Positif Covid-19 hingga Gejala yang Dialami
Vaksinasi booster ini penting terutama untuk lansia, karena kematian pada lansia yang terpapar Covid-19 cukup tinggi.
Hampir 50 persen sehingga itu nanti yang menjadi indikasi dari booster ini.
"(Vaksinasi booster) ini sesuatu hal yang menggembirakan dalam masa pandemi ini.
Kita harus bersiap booster. Ada alasan yang kuat. Dalam 6 bulan saja antibodi kita sudah menurun. Ini menjadi ke keprihatinan kita apakah kita masih kuat menahan penularan dari Sars Cov2 penyebab Covid-19 ini," kata dia.
"Kita belum tau kapan berakhir pandemi ini. Kita harus mempunyai imunitas yang tinggi dengan upaya booster kepada masyarakat kita," sambung Prof Sri.
Baca juga: Wali Kota Depok Jelaskan Kronologi 6 Warganya Terpapar Omicron, Ada yang Habis Rekreasi dari Puncak
Baca juga: Dinkes DKI Jelaskan Kronologi 36 Warga Krukut Positif Covid-19, Tracing Jalan Terus
Selain itu, kemunculan mutasi-mutasi baru juga menjadi pertimbangan bahwa booster harus diberikan untuk memberikan perlindungan tambahan.
Lebih jauh, sebaran antibodi yang baik harus tersebar di seluruh daerah di Indonesia, bukan hanya ada di Jakarta, Surabaya, atau Bandung.
Diketahui, Badan POM (BPOM) menerbitkan Izin Penggunaan Darurat/Emergency Use Authorization (EUA) bagi 5 vaksin Covid-19 untuk booster.
Pemerintah akan memulai vaksinasi booster ini pada 12 Januari mendatang.
Adapun 5 jenis vaksin Covid-19 untuk booster adalah Coronovac PT Biofarma, AstraZeneca, Moderna, Pfizer, dan Zifivax.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.