Setelah Terbitkan Izin, BPOM Akan Kawal Pemberian Vaksin Covid-19 untuk Booster
Kepala BPOM Penny K Lukito menyebutkan pihaknya akan terus melakukan pengawasan sesuai tugas dan fungsinya.
Editor: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan izin Penggunaan Darurat/Emergency Use Authorization (EUA) bagi 5 vaksin Covid-19 untuk booster pada subyek dewasa yakni 18 tahun ke atas.
Adapun 5 jenis vaksin Covid-19 itu adalah Coronovac PT Biofarma, AstraZeneca, Moderna, Pfizer, dan Zifivax.
Kepala BPOM Penny K Lukito menyebutkan pihaknya akan terus melakukan pengawasan sesuai tugas dan fungsinya.
"Seluruh UPT kantor kami di seluruh daerah, melakukan pendampingan pengawasan pada distribusi vaksin booster. Tentunya dengan vaksinasi premier yang sedang berlangsung," ungkapnya pada konferensi pers, Selasa (11/1/2022).
BPOM akan fokus melihat kelayakan dari vaksin. Misalnya dikaitkan dengan tanggal kadaluarsa, cara penyimpanan, terutama fasilitas penyimpanan vaksin.
"Jika diperlukan kami akan melakukan sampling, pengambilan sampling, pengujian dengan aspek mutunya dari vaksin tersebut," kata Penny menambahkan.
BPOM juga akan melakukan pengkajian mutu jika timbul sesuatu hal yang berkaitan dengan kualitas dan efikasi dari vaksin tersebut.
"Kalau ada kejadian KIPI yang serius di beberapa tempat dan diputuskan oleh Komda, Komnas KIPI, jika perlukan BPOM akan melakukan pengujian terhadap vaksinasi. Apa bila dikhawatirkan terkait dengan kualitas, mutu, keamanan, efikasi dari vaksin tersebut," ucapnya.
Berapa Lama Efek Imunitas Bakal Bertahan?
Kepala BPOM Penny K Lukito menyebutkan satu alasan kenapa perlu melakukan booster.
Yaitu, terjadinya penurunan antibodi usai pemberian vaksin primer.
Ia mengungkapkan jika penurunan kadar antibodi bisa hingga di bawah 30 persen, setelah enam bulan vaksin primer.
Untuk itu booster menjadi satu cara yang dianjurkan oleh BPOM.
Lantas jika sudah mendapatkan vaksinasi booster, berapa lama imunitas dapat bertahan?
Penny pun memberi tanggapan terkait hal tersebut.
Menurutnya, hal ini akan menjadi bahan penelitian lebih jauh lagi bagi BPOM.
Penelitian terkait ketahanan booster pun menurut Penny juga sedang berlangsung.
"Tentunya akan jadi bahan untuk penelitian lebih jauh ya. Sampai saat ini sedang berlangsung saya kira penelitannya. Untuk melihat kapan, kalau dikasih booster bertahan," kata Penny pada konferensi virtual, Senin (10/1/2022)
"Berapa lama menarik juga ya. Setelah booster berapa lama lagi bertahan lagi harus mendapatkan booster kedua dan sebagainya," lanjutnya. (Aisyah Nursyamsi/Rina Ayu/*Malau)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.