Bambang Soesatyo Turut Bangga dengan Kiprah Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia
Tahun 2019, ketika kondisi perekonomian tengah mengalami kelesuan, bisnis penjualan langsung mencatatkan transaksi lebih dari Rp 16,3 triliun.
Penulis: Toni Bramantoro
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo turut bangga dengan kiprah Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI). Menjelang usianya yang ke 38, dan sebagai asosiasi yang berafiliasi dan diakui oleh Federasi Penjualan Langsung Dunia (WFDSA), APLI terus tumbuh dan berkembang. Hingga saat ini telah memiliki anggota sebanyak 108 perusahaan yang bergerak di bidang penjualan langsung (direct selling).
"Sebagai sistem perekonomian yang identik dengan tradisi kemandirian layanan kepada konsumen, dan komitmen pertumbuhan kewirausahaan yang menjanjikan, penjualan langsung adalah salah satu sektor perekonomian yang dapat diandalkan.
Hal ini tentunya tidak lepas dari fakta bahwa bisnis penjualan langsung telah memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional," ungkap Bamsoet dalam APLI Convention 2021, Rabu malam (12/1/2022).
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, kontribusi positif yang disumbangkan APLI tergambar pada besarnya transaksi penjualan yang cukup signifikan.
Sebagai gambaran, pada tahun 2019, ketika kondisi perekonomian tengah mengalami kelesuan, bisnis penjualan langsung mencatatkan transaksi lebih dari Rp 16,3 triliun.
Sektor penjualan langsung juga berkontribusi penting dalam penyediaan lapangan pekerjaan yang mampu menampung dan menyerap angkatan kerja dari berbagai lapisan, dan dalam proses bisnisnya, juga melibatkan jutaan mitra usaha. Sehingga, mampu mendorong pertumbuhan perekonomian rakyat.
Baca juga: Pluang Dapat Pendanaan 55 Juta Dolar AS, Berencana Perluas Jangkauan Bisnis ke Asia Tenggara
"Kontribusi lain yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa bisnis penjualan langsung ini juga turut berjasa dalam menjaga dan melindungi produk dalam negeri, di mana lebih dari separuh, sekitar 51,86 persen, produk yang dijual adalah produk dalam negeri," jelas Bamsoet.
Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Keamanan dan Pertahanan KADIN Indonesia ini menerangkan, tema besar acara APLI Convention 2021, yaitu 'Tomorrow is Now', setidaknya menyiratkan tiga pesan penting. Pertama, adanya kesadaran bahwa kondisi perekonomian bangsa Indonesia di masa depan tidak tercipta secara tiba-tiba, tetapi dibentuk oleh sebuah proses panjang dan bertahap. Apa yang dilakukan pada hari ini, akan menentukan wajah perekonomian di masa depan.
"Kedua, bahwa untuk memajukan perekonomian nasional, kita membutuhkan kemampuan daya saing yang tangguh. Di era disrupsi yang menutut digitalisasi pada semua aspek kehidupan, literasi teknologi telah menjadi keniscayaan. Ketiga, seiring perbaikan kondisi pada sektor kesehatan masyarakat dan kehidupan sosial ekonomi setelah hampir 2 tahun terdampak pandemi Covid-19, kita harus mampu berfikir visioner, dan menatap masa depan dengan penuh optimisme," terang Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini meyakini meyakini bahwa kehadiran APLI tidak sekedar menjadi tempat berhimpun, tumbuh dan berkembang bagi anggota-anggotanya. Tetapi juga mampu meningkatkan partisipasi, kontribusi, dan posisi strategis dalam pembangunan perekonomian nasional.
"Dalam konsepsi pengembangan bisnis penjualan langsung, saya juga berharap APLI akan selalu mengedepankan prinsip 'mengutamakan kepercayaan konsumen' sebagai landasan utama dalam setiap akitivitas bisnisnya. Masyarakat harus benar-benar dapat merasakan manfaat dari kepercayaan yang telah diberikannya. Di samping itu, aspek ketaatan pada regulasi yang berlaku, harus menjadi rujukan dan pedoman bagi setiap pelaku usaha dalam industri penjualan langsung," pungkas Bamsoet.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.