Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kepengurusan PBNU Diwarnai Wajah Politisi, Pengamat: Tanda Semakin Inklusif

Menurut dia, dengan mengakomodasi politisi dari berbagai macam warna bendera, membuat kekuatan NU lebih besar.

Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Kepengurusan PBNU Diwarnai Wajah Politisi, Pengamat: Tanda Semakin Inklusif
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Bedah buku biografi Gus Yahya dengan judul ‘Biografi KH. Yahya Cholil Staquf: Derap Langkah dan Gagasan yang ditulis oleh Septa Dinata berlangsung di Auditorium Nurcholish Madjid Universitas Paramadina Jakarta pada, Minggu (19/12/2021). 

Ia mengatakan hal tersebut dilakukan agar satu sama lain bisa saling menjaga.

Menurutnya apabila kepengurusan dibersihkan dari politis, maka tetap saja kepentingan-kepentingan politik akan berusaha masuk.

"Supaya ketika mereka mengeluarkan atau bertindak menyampaikan sesuatu yang miring-miring terhadap kepentingan politik masing-masing itu bisa langsung ketahuan. Tidak bisa mengklaim sebagai sesuatu yang netral," kata Yahya di Gedung PBNU Jakarta Pusat pada Rabu (12/1/2022).

Selain itu, kata dia, hal tersebut dilakukan untuk mengambil jarak secara sama, setara, dari berbagai sudut kepentingan politik di sekitar PBNU.

"Itu kita lakukan dengan cara mengakomodasi elemen-elemen kepetingan dari berbagai macam sudut politik itu supaya di dala. kepengurusan nanti satu sama lain bisa saling mengontrol untuk menjaga agar jarak NU dengan berbagai pihak politik tetap sama satu dengan yang lain," kata Yahya. 

Sebagaimana diketahui sejumlah politisi yang masuk dalam jajaran pengurus PBNU 2022-2027 di antaranya politisi Golkar Nusron Wahid sebagai Wakil Ketua Umum, politisi PDIP Nasyirul Falah Amru sebagai Ketua Tanfidziyah, dan politisi PDIP Mardani H Maming.

BERITA TERKAIT
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas