POPULER Nasional: Outfit Jokowi di Mandalika | Kekosongan Jabatan Pangkostrad
Inilah berita populer nasional dalam 24 jam terakhir, mulai outfit Jokowi di Mandalika hingga Panglima TNI jelaskan kekosongan jabatan Pangkostrad
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Abdul Gafur Masud ditangkap KPK dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Rabu (12/1/2022).
Hingga saat ini tim KPK masih terus melakukan pemeriksaan dan belum ada keterangan resmi terkait dengan berapa kerugian negara akibat tindak pidana korupsi yang dilakukan pihak-pihak tersebut.
KPK memastikan salah satu pihak yang diamankan yakni Bupati PPU, Abdul Gafur Masud.
"Perlu kami sampaikan bahwa benar KPK kemarin telah melakukan giat tangkap tangan terhadap penyelenggara negara di wilayah Penajam Paser Utara atas dugaan penerimaan suap dan gratifikasi," ujar Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron, Kamis (13/1/2022).
Ghufron mengonfirmasi salah satu yang terjaring dalam operasi itu adalag adalah Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Masud.
Hingga kini, tim KPK masih terus melakukan pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang terjaring OTT tersebut.
Baca juga: POPULER Internasional: Cerita Wanita Terjebak Lockdown | Pertemuan 2 Saudara yang Terpisah 74 Tahun
5. Kapolri Beri Pesan ke Polisi Tak Sungkan Temui Masyarakat
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan seluruh personel kepolisian di level pimpinan untuk tidak sungkan menemui masyarakat secara langsung tanpa memandang status sosial ataupun jabatannya.
Instruksi tersebut disampaikan oleh Sigit saat menggelar video conference (Vicon) analisa dan evaluasi kepada seluruh jajaran di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (12/1/2022).
Menurut Sigit, kegiatan temu warga merupakan upaya jemput bola sekaligus langkah proaktif Polri untuk menghilangkan sumbatan komunikasi dan bisa memperkuat hubungan antara polisi dan warga.
Tak hanya itu, hal itu juga menjadi jembatan komunikasi bagi masyarakat yang tak percaya, frustasi dan berpersepsi negatif ke kepolisian.
"Terkait dengan pembinaan dan perbaikan terus kita lakukan untuk meningkatkan dan mengembalikan kepercayaan masyarakat."
"Karena Polri betul-betul bisa hadir melaksanakan tugas pokok secara profesional, kita tidak anti kritik dan perbaiki koreksi-koreksi yang diberikan masyarakat dan betul-betul bisa diperbaiki," ujar Sigit.
(Tribunnews.com)