Kemenag Ungkap Penyebab Rendahnya Capaian Zakat Dibanding Potensinya
Pengumpulan dana zakat melalui platform digital dapat dimanfaatkan secara maksimal agar capaian zakat mendekati potensi yang telah diprediksi.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag Tarmizi Tohor mengungkapkan alasan pengumpulan zakat lebih rendah dibandingkan potensi yang dapat dicapai.
Menurutnya, hal tersebut terjadi karena masih ada kebiasaan masyarakat yang menyalurkan zakat langsung kepada mustahik.
"Jika tidak melalui BAZNAS atau LAZ yang telah terdaftar, maka penyaluran zakat tersebut tidak tercatat dalam data. Misalnya, melalui masjid di dekat rumah atau menyerahkan kepada pemuka agama untuk disalurkan," ujar Tarmizi melalui keterangan tertulis, Jumat (14/1/2022).
Namun, Tarmizi menilai pengumpulan dana zakat melalui platform digital dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Baca juga: Baznas: Pengelolaan Keuangan Sebaiknya Memasukkan Unsur Zakat agar Keuangan Bersih
Langkah ini dilakukan agar capaian zakat mendekati potensi yang telah diprediksi.
"Terbukti selama masa pandemi lalu, masyarakat lebih memilih menyalurkan zakat melalui platform digital. Ini merupakan tren baru yang harus dimanfaatkan," ucap Tarmizi.
Selain itu, Tarmizi mengungkapkan, salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan membentuk Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) kepada para amil agar mereka lebih proaktif dalam melakukan penghimpunan dana zakat.
"Jadi amil jangan terus menunggu bola, mereka harus aktif jemput bola, melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya berzakat melalui lembaga yang kredibel," ujar Tarmizi.