Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Istilah Nusantara, Nama Ibu Kota Negara Baru yang Disetujui Jokowi

Berikut pengertian istilah Nusantara yang telah sah disetujui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi nama ibu kota negara baru.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Mengenal Istilah Nusantara, Nama Ibu Kota Negara Baru yang Disetujui Jokowi
Twitter @kangdede
Berikut pengertian istilah Nusantara yang telah sah disetujui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi nama ibu kota negara baru. 

Wilayah yang disebutkan tersebut dikategorikan oleh Majapahit sebagai Nusantara.

Lalu orang yang pertama kali mengucapkan nama Nusantara adalah patih Majapahit, Gajah Mada.

Gajah Mada pertama kali mengucapkannya lewat sebuah sumpah yang dikenal dengan Sumpah Palapa ketika upacara pengangkatan menjadi Patih Amangkubumi Majapahit.

Bunyi dari Sumpah Palapa adalah sebagai berikut:

“Lamun huwus kalah Nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, Samana isun amukti palapa.

Artinya adalah:

“Jika telah mengalahkan Nusantara, saya melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikian saya melepaskan puasa.

Berita Rekomendasi

Namun terdapat fakta unik terkait istilah Nusantara ini di mana Jawa Tengah dan Jawa Timur tidak termasuk dalam istilah yang dimaksud Gajah Mada ini.

Hal tersebut karena kerajaan di tanah Jawa berada langsung di bawah pemerintahan Majapahit.

Terdapat tujuh kerajaan di Pulau Jawa yang melakukan aturan dari Majapahit yaitu Singasari, Daha, Kahuripan, Lasem, Matahun, Wengker, dan Pajang.

Sehingga bisa dikatakan Nusantara digunakan ketika menyebu daerah di luar Majapahit yang saat itu perlu ditaklukan.

Seiring berjalannya waktu, istilah Nusantara sempat terlupakan dan baru kembali digunakan pada abad ke-20 oleh tokoh pendidikan, Ki Hajar Dewantara.

Selain itu juga digunakan sebagai alternatif dari Nederlandsch Oost-Indie atau Hindia Belanda.

Hingga kini pun istilah Nusantara masih kerap digunakan untuk padanan Indonesia.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Chaerul Umam)(Kompas.com/Nibras Nada Nailufar)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas