Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wilayah Indonesia Sering Gempa, Ahli Kegempaan ITB Ingin Ada Upaya Bersama Tangani Risiko Gempa

Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB), Irwan Meilano ingin adanya upaya bersama dalam menangani risiko gempa.

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Wilayah Indonesia Sering Gempa, Ahli Kegempaan ITB Ingin Ada Upaya Bersama Tangani Risiko Gempa
Laman BNPB
Ilustrasi dampak gempa Banten | Foto : Kondisi kerusakan rumah warga paska gempabumi M 6,7 di Banten, Jumat (14/1). (BPBD Kabupaten Pandeglang) 

TRIBUNNEWS.COM - Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB), Irwan Meilano menginginkan adanya upaya bersama baik pemerintah maupun masyarakat dalam menangani risiko gempa.

Menurutnya, langkah tersebut perlu dilakukan mengingat wilayah Indonesia memang sering mengalami gempa bumi.

Terbaru, hari ini Senin (17/1/2022) pagi, BMKG melaporkan adanya gempa bumi di Bayah, Banten.

Gempa magnitudo 5,4 itu terjadi pada pukul 07.25 WIB, dan pusat gempa berada di laut sejauh 84 kilometer barat daya Bayah, Banten.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,4  di Banten Pagi Ini Tidak Berpotensi Tsunami

Irwan menginginkan penanganan risiko gempa ini bisa menjadi perhatian bersama, antara pemerintah dan masyarakat.

Karena penanganan risiko gempa ini tidak bisa sendiri dilakukan oleh masyarakat saja, atau sebaliknya hanya pemerintah saja.

"Karena kan enggak bisa hanya masyarakat saja, atau kebalikannya hanya pemerintah saja gitu. Jadi memang saya sangat berharap bahwa ini bisa jadi perhatian bersama," kata Irwan kepada Tribunnews, Senin (17/1/2022).

BERITA REKOMENDASI

Menurut Irwan masyarakat perlu memahami risiko gempa dalam skalanya masing-masing.

Baca juga: Menko PMK: Pemerintah Verifikasi Kerusakan Akibat Gempa Pandeglang untuk Percepat Pemulihan 

"Bahwa kita memiliki risiko gempa dan untuk itu semua stakeholder termasuk masyarakat itu harus sudah harus mulai membangun pemahaman akan risiko di skala masing-masing. Dari skala keluarga hingga komunitas," terang Irwan.

Begitu pula dengan pemerintah yang sudah harus mengalihutamakan penguruangan risiko bencana sebagai bagian dalam strategi pembangunan

"Begitupun pemerintah, pemerintah harus memperhatikan ini harus mulai mengalihutamakan pengurangan risiko bencana sebagai bagian dalam strategi pembangunan. Terutama dalam konteks pemerintah daerah."

"Jadi kalau hanya masyarakat saja itu menurut saya kasihan ya, karena masyarakat itu, bagi mereka bencana itu bukan prioritasnya, yang harus memprioritaskannya seharusnya pemerintah," pungkas Irwan.

Baca juga: BMKG Ungkap Alasan Terjadinya 33 Kali Gempa Susulan di Selat Sunda, Sebut karena Fase Penstabilan

Wilayah Banten Sering Gempa, BMKG: Semoga Bukan Tanda-tanda Megathrust

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, gempa bumi kembali mengguncang wilayah Banten pada Senin(17/1/20221). Gempa dengan kekuatan magnitudo 5,4 tercatat terjadi sekitar pukul 07.25 WIb dan berpusat di 84 kilometer barat daya Bayah, Banten.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas