Nusantara Jadi Nama Ibu Kota Negara, Muhaimin: Punya Makna dan Sejarah Kuat
Abdul Muhaimin Iskandar menyambut baik gagasan Presiden Joko Widodo terkait penamaan Nusantara untuk Ibu Kota Negara baru.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar menyambut baik gagasan Presiden Joko Widodo terkait penamaan Nusantara untuk Ibu Kota Negara baru.
DPR juga telah menyetujui rancangan undang-undang tentang ibu kota negara (RUU IKN) menjadi undang-undang sekaligus memutuskan nama ibu kota negara menjadi Nusantara.
“Selamat datang Nusantara Ibu Kota baru kita. Nusantara Ibu Kota NKRI masa depan kesejahteraan bangsa,” kata Gus Muhaimin di Jakarta, Selasa (18/1/2022).
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menilai nama Nusantara sudah sangat tepat disematkan bagi Ibu Kota Negara.
Ada sejumlah alasan, pertama, selama ini Nusantara merupakan imaginasi, padahal sejarah membuktikan betapa sudah sangat tua dan mengakarnya sebutan Nusantara itu hidup dalam sanubari rakyat Indonesia.
Baca juga: Sejarah Nusantara Sebagai Nama Ibu Kota Negara Indonesia: Dinilai Terkesan Jawa-Sentris
“Padahal darah dan daging kita, nafas dan nyawa kita sebagai bangsa dan masyarakat Indonesia adalah Nusantara,” kata Gus Muhaimin.
Alasan kedua, imbuh Gus Muhaimin, Nusantara selama kurang mendapat tempat dalam konteks penamaan tempat maupun lembaga pemerintahan.
Padahal kata Nusantara jauh lebih tua dan kompleks penuh makna.
“Nusantara kurang diabadikan seperti Indonesia dalam banyak hal. Kita lihat belum ada nama lembaga-lembaga resmi kita yang memakai nama Nusantara, padahal Nusantara punya makna dan sejarah yang kuat kaitannya dengan sejarah kita,” ujar Gus Muhaimin.
Karena itu Gus Muhaimin mengaku penamaan Nusantara bagi Ibu Kota Negara yang baru membuat dirinya gembira sekaligus terharu.
Baca juga: Sejarah Nusantara Sebagai Nama Ibu Kota Negara Indonesia: Dinilai Terkesan Jawa-Sentris
Ia pun memuji Presiden Joko Widodo yang begitu peka terhadap fakta sejarah Nusantara di masa lalu.
“Saya gembira dan terharu dengan keputusan penamaan Nusantara menjadi nama Ibu Kota kita yang baru. Ini menjadi bukti bahwa Pak Jokowi saya nilai peka terhadap sejarah bangsa kita,” kata Gus Muhaimin.
Gus Muhaimin meyakini bahwa pemilihan sebutan Nusantara sebagai nama ibu kota baru sudah melalui kajian akademis dan sejarah yang mendalam.
Menurutnya, Nusantara memiliki tiga makna. Pertama, Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki hamparan laut yang dahsyat.
Baca juga: Ibu Kota Negara Pindah ke Kaltim, Ini Persiapan PLN Sediakan Infrastruktur Kelistrikan di Nusantara
"Kedua, Nusantara juga menjadi salah satu kekuatan yang luas, tidak hanya dari segi zona wilayah, tetapi bisa merambah seluruh wilayah Melayu dan seterusnya," katanya.
Selain itu, lanjut Gus Muhaimin, pemilihan sebutan Nusantara sebagai nama ibu kota baru sudah melalui kajian akademis dan sejarah yang mendalam.
“Nusantara juga bisa menjadi budaya Melayu secara umum. Itu luar biasa. Kalau pribadi saya, Nusantara itu singkatan, NU andalan saya," ujar dia.