Legislator Golkar Sindir Bau Balsam Saat Rapat dengan Pansel KPU-Bawaslu
Rapat Dengar Pendapat Umum Komisi II DPR RI dengan Panitia Seleksi (Pansel) KPU-Bawaslu sempat diwarnai sindiran bau balsam.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUMNEWS.COM, JAKARTA - Rapat Dengar Pendapat Umum Komisi II DPR RI dengan Panitia Seleksi (Pansel) KPU-Bawaslu sempat diwarnai sindiran bau balsam.
Hal itu terjadi saat anggota Komisi II DPR fraksi Golkar Agung Widyantoro, menyampaikan tanggapan terkait uji kemampuan kesamaptaan yang seharusnya dipertimbangkan menjadi syarat tim seleksi calon anggota KPU-Bawaslu.
"Sejauh mana Timsel ini juga melakukan uji kemampuan kesamaptaan. Seperti Pak Gaus dulu mau masuk anggota DPR RI, tes kesehatan tidak hanya ke Puskesmas meminta stempel sama dokter Puskesmas. Tapi disuruh lari, treadmil sampai terengah-engah kemudian di situ diuji nafasnya panjang," kata Agung di Ruang Rapat Komisi II DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (19/1/2022).
Kemudian, Agung bertanya kepada tim seleksi, apakah menggunakan uji kesamaptaan di dalam proses seleksi calon anggota KPU-Bawaslu.
Termasuk juga menjadi syarat dalam memutuskan sebanyak 14 calon anggota KPU dan 10 calon anggota Bawaslu.
Baca juga: Fit and Proper Test Calon Anggota KPU-Bawaslu Digelar Februari
"Jangan nanti di antara komisioner-komisioner, maaf, rapat batuk-batuk. Udah AC-nya dingin dari belakang itu, pakai jaket, jaketnya sudah dibikin bolak-balik, pengadaannya cukup besar, miliaran begitu ya. Tapi ternyata baunya minyak kayu putih, misalkan, atau Rheumason. Ini kan mengganggu kerjanya," ucapnya.
Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia yang memimpin rapat itu, kemudian merespons pernyataan Agung karena berbicara di luar konteks.
Baca juga: DPR Telah Terima Surpres Calon Anggota KPU dan Bawaslu
Doli mengingatkan, kelima anggota Pansel telah menyelesaikan untuk menjaring calon anggota KPU dan Bawaslu.
"Bapak mau cerita soal Rhemason segala macam, udah jadi. Kecuali catatannya Timsel berikutnya 5 tahun nggak boleh pakai Rhemason. Jadi jangan terlalu melebar ke mana-mana maksud saya," ujar Doli.