Peluang Maruli Jadi Pangkostrad, Faktor Politik sebagai Mantu Luhut Dinilai Jadi Modal Besar
Menilik peluang Mayjen TNI Maruli Simanjuntak jadi Pangkostrad. Faktor politik sebagai menantu Luhut Binsar dinilai menjadi modal besar.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat militer, Beni Sukadis, membeberkan seberapa besar peluang Mayjen TNI Maruli Simanjuntak menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Ia mengungkapkan Maruli memiliki peluang besar menjadi Pangkostrad jika faktor politik yang menjadi pertimbangannya.
Dengan statusnya sebagai menantu Luhut Binsar Pandjaitan, Maruli dinilai Beni memiliki modal besar untuk menduduki tongkat komando pucuk pimpinan Kostrad.
"Jika faktor pilihan politik subyektif menjadi pertimbangan kebutuhan tertentu dari pimpinan politik, maka Maruli bisa saja terpilih," jelas Beni, Selasa (18/1/2022), dikutip dari Kompas.com.
Terlebih, jabatan Pangkostrad yang sudah kosong selama dua bulan menimbulkan spekulasi publik adanya tarik-ulur dalam penunjukannya.
Baca juga: Sejarah Kostrad Lengkap dengan Daftar 43 Pangkostrad dari Masa ke Masa
Baca juga: Kata Sekjen PDIP Soal Posisi Pangkostrad yang Masih Kosong
Kendati demikian, Beni mengatakan Maruli tak masuk dalam daftar prioritas jika pengangkatan Pangkostrad berdasarkan senioritas.
Menurutnya, sosok yang cocok dipilih menjadi Pangkostrad harus datang dari lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1989-1991.
Lantaran, Pangkostrad sebelumnya, Dudung Abdurachman, merupakan angkatan tahun 1988.
Melihat hal tersebut, Maruli tak masuk dalam daftar karena merupakan junior dalam angkatan lulusan.
Seperti diketahui, Maruli adalah lulusan Akmil tahun 1992.
"Dilihat dari angkatan seharusnya yang eligible dan ideal memang angkatan 89-91."
"Dilihat dari prestasi dan ideal maka Maruli tidak masuk karena dia angkatan 92 yang termasuk junior dalam angkatan lulusan," ujarnya.
Beni kemudian mengungkapkan nama-nama yang lebih cocok mengisi jabatan Pangkostrad jika dilihat dari senioritas.
Mereka adalah Mayjen TNI Agus Subiyanto, Mayjen TNI Teguh Pujo Rumekso, dan Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.